Bursa Calon Ketum PSI Usai Dipastikan Tak Ada Nama Jokowi

7 hours ago 1
Jakarta -

Pendaftaran calon ketua umum (caketum) PSI telah ditutup per kemarin. Hingga penutupan, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak ada melakukan pendaftaran, dengan begitu dipastikan tak ada namanya di daftar caketum PSI.

Dirangkum detikcom, Selasa (24/3/2025), pendaftaran caketum PSI dibuka 13 Mei hingga 23 Juni 2025. Selama, pendaftaran dibuka terdapat beberapa tokoh termasuk Kaesang Pangarep yang maju lagi jadi caketum.

Nama Jokowi yang digadang-gadang ke PSI ternyata tidak daftar caketum. Sehingga dipastikan Jokowi tidak ada dalam daftar nama caketum PSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepastian Jokowi tak daftar diungkap Kaesang. Menurutnya, ayah dan putra tak mungkin saling berkompetisi di lingkup pemilihan yang sama.

"Saya sudah berkomunikasi dengan beliau, saya sudah 1 minggu ini di Solo dan baru saja tadi mendarat pukul 03.00 tadi. Mengenai beliau akan menjadi Ketum atau tidak, itu sudah kami obrolkan di seminggu terakhir ini, dan nggak mungkin juga, anak sama bapak saling berkompetisi," kata Kaesang setelah mendaftarkan diri sebagai Caketum PSI di DPP PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6/2025).

Kaesang mengatakan anak muda merupakan pemimpin masa kini, bukan pemimpin masa depan. Dia mengatakan hal itu kepada Jokowi untuk memberikan kesempatan kepada anak muda.
"Yang saya yakinkan kepada beliau adalah satu, berilah kesempatan kepada anak muda. Anak muda itu bukan pemimpin masa depan, anak muda itu pemimpin masa kini," ujarnya.

Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer (Noel), menilai Jokowi seperti partai yang berjalan. Menurutnya, Jokowi

"Ya, Pak Jokowi mau jadi ketua dirinya sendiri kali. Jokowi kan kayak partai yang berjalan. Pak Jokowi kan ketua umum partai yang berjalan, namanya," kata Noel kepada wartawan, Minggu (22/6/2025).

Ketua Relawan Prabowo Mania ini menyebutkan Jokowi memiliki magnet khusus di kancah perpolitikan Tanah Air. Menurut dia, Jokowi sebagai entitas tersendiri.

"Jokowi kan magnet politik tersendiri, dia. Orang nggak ngapa-ngapain aja dihajar-hajar terus, orang nggak ngerti. Suruh lengser udah lengser, dihajar. Nggak ngapa-ngapain, dihajar. Berarti Jokowi itu punya magnet tersendiri secara politik. Artinya, Pak Jokowi itu entitas tersendiri gitu," katanya.

Lantas siapa saja sejauh ini yang daftar jadi caketum PSI?

Kader PSI Bro Ron

Salah satu kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ronald A. Sinaga resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (Brigitta Belia/detikcom) Foto: Salah satu kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ronald A. Sinaga resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (Brigitta Belia/detikcom)

Salah satu kader PSI Ronald A. Sinaga atau yang akrab disapa Bro Ron resmi mendaftarkan diri sebagai caketum dalam ajang Pemilu Raya PSI. Wakil Ketua DPW Jabar ini mengaku terdorong maju setelah 'ditantang' oleh Ketua Umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep.

Dalam konferensi pers pendaftaran di DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025), Bro Ron menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung dan jajaran pengurus daerah yang mengawal langkahnya hingga ke tingkat pusat.

"Yang mendorong saya maju ini justru netizen dan para kader. Bahkan Mas Kaesang sendiri, waktu ngobrol santai di Jawa Barat, sempat bilang, 'Berani nggak maju?" ujar Bro Ron.

Bro Ron menyebut dirinya telah mengantongi dukungan dari 6 DPW dan 35 DPD PSI di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Kepulauan Riau.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan komitmennya membawa PSI lolos ke Senayan pada Pemilu 2029. Menurutnya, dengan waktu 3,5 tahun ke depan, partai punya kesempatan besar untuk benar-benar turun ke rakyat dan membuktikan kerja nyata.

Kaesang Pangarep

Kaesang Pangarep resmi mendaftarkan diri sebagai caketum PSI. Kaesang Pangarep resmi mendaftarkan diri sebagai caketum PSI. (Foto: Mulia/detikcom)

Kaesang Pangarep, resmi kembali mendaftarkan diri sebagai caketum dalam Pemilu Raya PSI. Kaesang berkomitmen akan membawa PSI masuk Senayan pada Pemilu 2029.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada perwakilan DPW yang hadir hari ini untuk mendukung saya maju sebagai calon ketua umum. Terutama juga ini buat teman-teman semua kader PSI yang mendukung saya, ketua DPD juga yang sudah hadir di sini," ujar Kaesang Pangarep usai menyerahkan dokumen persyaratan caketum di DPP PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6/2025).

Dia menyatakan akan membawa PSI meraih kursi di Senayan pada Pemilu 2029. Selain itu, dia berkomitmen memperbanyak kepala daerah dari kader PSI.

"Insyaallah untuk teman-teman yang sudah setia dukung saya, PSI di 2029 insyaallah kita masuk Senayan, kita perbanyak lagi kepala daerah dari kader PSI. Yang pasti kita juga harus bersiap menunggu tokoh besar yang akan bergabung ke PSI. Terima kasih semuanya," ujarnya.

"Saya pengen nangis terharu, tapi perjuangan kita belum selesai," imbuhnya.

Eks Ketum PMII Agus Mulyono

Agus Mulyono. (Devi Puspitasari/detikcom). Foto: Agus Mulyono daftar caketum PSI (Devi Puspitasari/detikcom).

Mantan Ketua Umum PMII Agus Mulyono Herlambang juga telah resmi mendaftar caketum PSI. Dia mengungkapkan alasannya mendaftar di hari terakhir.

"Pertama, terus terang kenapa saya memilih mendaftar di hari terakhir. Karena biasanya jagoan datang belakangan. Datang belakangan, ibarat film India, Shah Rukh Khannya baru datang. Yang kemarin, yang hari Sabtu, yang hari sebelumnya, itu pemeran-pemeran figuran," kata Agus kepada wartawan di DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2025).

Dia mengaku tidak ada dorongan pribadi untuk menjadi ketua umum. Namun ia mengatakan langkahnya ini didasari amanah dan mandat DPD dan DPW yang mendukung.

"Terus terang saya tidak punya dorongan pribadi untuk menjadi ketua umum. Tetapi, DPW-DPW, DPD-DPD yang memberikan amanah dan mandat kepada saya, itu yang harus saya tuntaskan. Karena ini bukan keinginan pribadi, ini adalah dorongan dari kader-kader PSI," ujar Agus.

Agus juga menjelaskan memilih hari terakhir karena menganggap Joko Widodo sebagai kiai atau guru. Dia menunggu lebih dulu kepastian apakah Jokowi jadi mendaftar PSI atau tidak.

"Kenapa saya memilih hari terakhir? Alasan kedua saya, sesungguhnya saya, karena background saya santri, saya menganggap Pak Jokowi adalah guru saya, kiai saya, yang kalau kemudian beliau mendaftar, saya sebagai santri, kualat kalau saya mendaftarkan diri menjadi, melawan guru," ucapnya.

(eva/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |