RI-Prancis Perkuat Kolaborasi Kerja Sama Strategis di Bidang Perfilman

11 hours ago 4

Jakarta - Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Paris, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melakukan Dialog Strategis Kebudayaan dengan Menteri Kebudayaan Prancis, Madame Rachida Dati.

Pertemuan ini dilangsungkan dalam rangka merealisasikan sejumlah kesepakatan bilateral yang terjalin saat kunjungan kenegaraan Madame Rachida Dati ke Indonesia mendampingi Presiden Emmanuel Macron bulan Mei 2025 lalu di Jakarta dan Candi Borobudur.

Sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) kerja sama budaya antara Indonesia dan Prancis, Kemenbud bersama mitra Prancis seperti CNC (Centre national du cinéma et de l'image animée) dan La Fémis (École Nationale Supérieure des Métiers de l'Image et du Son) menjajaki berbagai inisiatif strategis dalam rangka memperkuat jaringan produksi, transfer teknologi, dan pengembangan kapasitas di bidang film.

"Pertemuan ini merupakan diskusi lanjutan yang dimulai dari Festival Film Cannes bulan Mei lalu, yang diikuti dengan kunjungan Presiden Macron ke Indonesia serta diskusi-diskusi intensif dengan perwakilan negara Prancis di Indonesia. Diharapkan terjalin yang konkret sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani oleh kedua negara" ujar Fadli Zon, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).

Dalam kesempatan ini, Fadli juga mengundang secara resmi Dati untuk hadir dalam perhelatan bidang kebudayaan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat di Bali.

"Saya juga mengundang Madame Rachida Dati untuk hadir dalam Forum Chandi Summit 2025 di Sanur, Bali. Forum untuk memperkuat dialog, kolaborasi, dan inovasi dengan seluruh pelaku kebudayaan dari berbagai negara," kata Fadli Zon.

Sementara itu, mewakili asosiasi produser, Angga Sasongko mengemukakan salah satu inspirasi utama adalah model kerja sama CNC dan Korea Selatan melalui Korean Film Academy (KAFA), yang telah berhasil menginisiasi beasiswa dan pertukaran pelajar.

Indonesia melihat potensi besar untuk mengadopsi skema serupa, khususnya dengan melibatkan sembilan institusi pendidikan seni di Tanah Air yang memiliki program studi film, seperti ISI Padang Panjang, IKJ, UMN, dan Institut Kesenian Makassar.

Selain jalur pendidikan formal, kerja sama dengan Prancis ini juga bisa dirancang untuk membuka peluang melalui jalur non-formal seperti MTN (Manajemen Talenta Nasional), dan bekerja sama dengan festival film terkemuka seperti JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival), JFW (Jakarta Film Week), Minikino serta festival film lainnya di Indonesia.

"Bentuk kerja sama yang potensial dijajaki antara lain residensi tahunan untuk penulis, sutradara, dan produser; dan program pertukaran mahasiswa dan dosen audiovisual yang diperkuat dengan MoU. Untuk ko-produksi, kita perlu mengeksplorasi struktur dan model kerja sama yang telah dilakukan oleh CNC dengan negara lain seperti Korea, untuk diadopsi sesuai kebutuhan industri perfilman di Indonesia," ungkap Angga.

Senada, aktris Asmara Abigail juga memaparkan beberapa praktik baik hasil ko-produksi dengan Prancis, antara lain Film 'Setan Jawa' karya Garin Nugroho, 'Autobiography' karya Makbul Mubarak.

"Ko-produksi ini selain mendorong perluasan target penonton untuk film-film Indonesia, juga dapat mendorong pertukaran budaya melalui film," ujar Asmara.

Upaya ini juga akan diperkuat dengan program Ina-France Lab yang telah dimulai pada Jaff Market 2024. Program laboratorium kreatif ini diharapkan menjadi agenda tahunan strategis dalam mempertemukan talenta film Indonesia dan Prancis.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, direncanakan pula program retrospektif perfilman Indonesia di La Cinémathèque Française, Paris, yang akan menghadirkan film-film pilihan hasil kurasi bersama asosiasi produser film Indonesia. Dengan perumusan kerja sama yang matang dan strategis, Indonesia menargetkan untuk memperkuat kehadiran film-film nasional di berbagai pasar dan platform internasional seperti Busan International Film Festival, Filmart, Festival Cannes, dan Clermont-Ferrand Short Film Festival.

Melalui langkah konkret ini, Indonesia dan Prancis bersama-sama membangun jembatan budaya yang berkelanjutan, memperluas ruang kreatif, dan memperkuat ekosistem film global yang inklusif dan kolaboratif.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut juga turut dihadiri Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, beberapa perwakilan sineas dan museum, serta wakil dari industri kreatif. (prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |