Jakarta - Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan tidak akan menambah kuota kelas atau rombongan belajar (rombel) pada SMA dan SMK negeri. Menurutnya, hal tersebut adalah aturan dari pemerintah pusat dan dianggap sudah ideal.
Diketahui, kuota untuk satu rombel adalah 36 siswa. Sementara itu, proses seleksi atau masa sistem penerimaan murid baru (SPMB) untuk sekolah negeri sudah selesai.
"Itu kan memang regulasi dari pemerintah pusat. Dan ruang kelas kita memang didesain hanya 8x9 ukurannya," ujar Andra di Kota Serang, Rabu (16/7/2025).
Andra mengaku memahami orang tua yang ingin anaknya bersekolah di sekolah negeri, tetapi tidak diterima. Pemprov Banten, kata dia, memiliki solusi agar masyarakat yang terkendala biaya tidak putus sekolah meski tak diterima di SMA/SMK negeri.
"Pertama, saya memahami bahwa orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Orang tua ingin anaknya sekolah di negeri. Itu salah satunya karena alasan biaya. Dulu tidak ada solusi, dan setiap tahun ada anak putus sekolah," ucapnya.
"Alhamdulillah, tahun ini kita punya solusi, yaitu sekolah gratis. Ini yang harus kita manfaatkan. Dan saya punya keyakinan, saat ini kita manfaatkan dengan baik," katanya.
Ia menyebut, sampai saat ini, masyarakat antusias terhadap sekolah gratis. "(Peminat) tinggi, tinggi sekali. Cek aja di lapangan," ujarnya.
Menurutnya, sekolah swasta sudah punya kesepakatan dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas. Pemerintah pun akan tetap mengevaluasi program sekolah gratis yang diikuti oleh 811 SMA, SMK, dan SKh.
"Kita ada MoU-nya, dan sudah disepakati. Salah satunya adalah bagaimana terus meningkatkan kualitas. Ini kan tahun pertama, dan kita akan evaluasi terus," ujarnya. (aik/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini