Jakarta -
Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, menyikapi peningkatan status KBRI Teheran menjadi Siaga 1 di tengah eskalasi Iran dan Israel. Farah menyebut negara siap siaga melindungi warga negara Indonesia (WNI) di Iran.
"Saya mengapresiasi keputusan Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono, yang meningkatkan status KBRI Teheran dari Siaga 2 menjadi Siaga 1. Ini adalah sinyal kuat bahwa keselamatan WNI adalah prioritas utama di tengah situasi yang kian tidak menentu," kata Farah kepada wartawan, Jumat (20/6/2025).
Farah juga menyoroti pentingnya langkah diplomasi yang dilakukan Kemenlu. Ia menyebut antisipasi harus dilakukan menghindari kejadian yang tidak diinginkan kepada WNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi lintas negara ini menunjukkan adanya rencana mitigasi yang matang, yang tidak hanya reaktif, tetapi juga antisipatif terhadap skenario terburuk," katanya.
Farah mengecam keras serangan Israel yang menyasar kawasan sipil dan infrastruktur vital di Iran. Dia menyebut serangan terhadap sipil melanggar hukum humaniter internasional.
"Tindakan brutal yang menargetkan penduduk sipil jelas melanggar hukum humaniter internasional dan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun," ujar Farah.
Legislator PAN ini menegaskan tekanan politik internasional, termasuk seruan dari negara-negara seperti Indonesia, dapat menjadi kunci untuk menghentikan perang. Ia berharap diplomasi yang dilakukan RI bukan sekedar seruan tetapi strategis untuk mengakhiri perang.
"Dalam kerangka kebijakan luar negeri kita, Indonesia tidak memihak blok mana pun, tapi aktif membangun perdamaian global. Diplomasi Indonesia harus terus menjadi jangkar moral dalam meredam konflik dan mendorong resolusi damai," sambungnya.
"Diplomasi bukan sekadar seruan, tetapi juga alat strategis untuk mengakhiri perang. Apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah bentuk nyata tekanan politik untuk membuka ruang damai," ujar Farah.
Karenanya, Farah menyebut Komisi I DPR RI akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu agar seluruh langkah perlindungan dapat berjalan secara efektif dan tepat waktu.
KBRI di Iran Siaga I
Menlu Sugiono mengatakan terdapat sekitar 380 orang WNI yang berada di Iran, khususnya di wilayah Teheran. Kemlu juga telah menginstruksikan KBRI Teheran melakukan asesmen menyeluruh terhadap kemungkinan pelaksanaan evakuasi WNI, sebagai bagian dari langkah kontingensi menghadapi situasi tidak menguntungkan.
Selain itu, kata Sugiono, Kemlu telah menjalin komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran guna memohon memudahkan akses lintas batas apabila proses evakuasi WNI harus dilakukan dalam waktu dekat.
"Dari perkembangan dua hari ini, di mana intensitas serangan Israel semakin meningkat, kemudian yang disasar juga bukan saja target-target militer, tetapi juga target-target sipil, maka saya memutuskan untuk meningkatkan level kesiagaan di Kedutaan Teheran dari level siaga 2 menjadi siaga 1 di Teheran," kata Sugiono di St. Petersburg, Rusia, dilansir Antara, Kamis (19/6).
(dwr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini