Tangerang -
Ajang bergengsi panjat tebing nasional resmi dimulai. Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Usia 19 Tahun secara resmi dibuka di Tangerang.
Acara dibuka oleh Wakil Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (Waketum FPTI) Irjen Herry Heryawan, hari ini, Kamis, 19 Juni 2025. Kompetisi ini menjadi panggung bagi talenta-talenta muda terbaik dari seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan dan meraih prestasi di dunia panjat tebing.
"Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hari ini kita dapat membuka Kejuaraan Nasional Kelompok Umur FPTI ke 19 tahun 2025 di Kota Tangerang, Banten," ujar Irjen Herry Heryawan di Kota Tangerang, Kamis (19/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejurnas panjat tebing kali ini melibatkan 26 Pengprov. Total ada 211 atlet yang akan bertanding, terdiri dari 118 putera, 93 puteri, dan didampingi 68 official team.
"Antusiasme peserta ini menunjukkan bahwa, minat dari generasi muda terhadap panjat tebing sangat tinggi dan itu patut kita syukuri bersama," imbuhnya.
Menurut Herry Heryawan yang juga menjabat sebagai Kapolda Riau, kerjurnas ini bukan sekadar lomba untuk memperebutkan medali. Lebih dari itu, kerjurnas U-19 FPTI adalah sebuah bagian dari proses dalam mencetak generasi pemanjat masa depan Indonesia yang akan mengharumkan bangsa di kancah internasional.
"Di sinilah kita lihat karakter, daya juang, dan kesiapan atlet-atlet muda untuk melangkah lebih jauh. Terakhir atlet kita berhasil mendapatkan emas di Amerika, ini merupakan contoh suatu prestasi dari pembinaan yang serius sejak atlit mudah hingga di level profesional," paparnya.
Herry Heryawan menyampaikan selamat bertanding kepada seluruh peserta. Diharapkan para peserta meraih kemenangan dengan menjunjung tinggi sportivitas dan semangat juang.
"Saya ingin mengingatkan kepada seluruh atlet agar bertanding dengan semangat juang, tanpa takut kalah, karena justru dari kegagalan lah kita belajar untuk jadi juara sejati," katanya.
Herry Heryawan juga berpesan kepada ofisial untuk menjadikan kompetisi ini sebagai momen pembinaan, bukan semata-mata perburuan medali. Pada kesempatan yang sama, perwira tinggi lulusan Akpol 96 ini juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan komitmen serta profesionalisme panitia dan mitra dalam menyelenggarakan kejuaraan ini.
"Tumbuhkan disiplin, tanamkan sportivitas, bangun mental pemenang sejak dini," imbuhnya.
"Mari kita jadikan ajang ini sebagai tolok ukur kualitas pembinaan nasional, sekaligus ladang tumbuhnya atlet-atlet yang kelak mengibarkan merah putih di pentas dunia kembali. Mampu dengan bangganya mengibarkan bendera merah putih dan Indonesia Raya di pentas dunia," pungkasnya.
Tonton juga "Bali Jadi Tuan Rumah IFSC Climbing World Cup 2025" di sini:
(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini