Solo -
Foto Ijazah yang diunggah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama jadi salah satu yang ditanyakan penyidik Polda Metro kepada Presiden RI ke-7 Jokowi. Jokowi menegaskan tak pernah memerintahkan Dian Sandi untuk mengunggah ijazah itu.
Jokowi menyampaikan hal itu setelah menjalani pemeriksaan kedua oleh tim penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo soal laporannya mengenai tudingan ijazah palsu. Jokowi diperiksa sekitar 3 jam.
Jokowi membeberkan sejumlah pertanyaan baru yang ditanyakan oleh tim penyidik. Di antaranya terkait Kader PSI Dian Sandi Utama yang mengunggah foto ijazah Jokowi melalui akun X miliknya pada 1 April 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaan yang baru tadi mengenai Mas Dian Sandi, apakah kenal, kapan pernah bertemu, apakah saya yang meminta untuk memposting ijazah saya," kata Jokowi, dilansir detikJateng, Rabu (23/7/2025).
Jokowi menegaskan Dian Sandi mendatangi rumahnya untuk meminta maaf. Tak ada perintah dari Jokowi untuk mengunggah ijazah itu.
"Semuanya saya jawab, bahwa saya bertemu di rumah saat mas Dian Sandi bersilaturahmi dan meminta maaf karena telah memposting ijazah S1 saya. Dan yang kedua saya tidak memerintahkan memposting ijazah itu di medsos. Saya jawab apa adanya," ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi menambahkan, tim penyidik menanyakan terkait mantan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Kasmudjo. Jokowi mengatakan Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.
"Yang kedua mengenai Pak Ir Kasmudjo, saya sampaikan bahwa beliau adalah dosen pembimbing saya, dan memang dosen pembimbing saya. Tapi untuk dosen pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmudjo, tapi Prof Dr Ir Achmad Sumitro. Ini untuk lebih memperjelas saja," tuturnya.
Baca selengkapnya di sini.
(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini