Banten -
Pemerintah daerah bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) tengah mencari solusi untuk mengatasi banjir di sekitar Kali Angke, Tangerang. Salah satu opsi yang dikaji ialah pembongkaran Bendung Polor.
Kajian tersebut pertama kali diungkap oleh Gubernur Banten Andra Soni. Andra menyinggung kembali fungsi dari bendung tersebut.
"Nanti bagian teknis akan mengkaji secara teknis terkait bendung ini. Bendung Polor ini pasti dulu dibangun dengan tujuan tertentu, salah satunya untuk pertanian," ujar Andra usai menyusuri Kali Angke, Kota Tangerang, Rabu (23/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kondisi sudah berubah, dan tentu pihak BBWSCC akan mengkaji kembali," lanjutnya.
Kepala BBWSCC David Oloan Marpaung menyampaikan bahwa diperlukan kajian terhadap keberadaan Bendung Polor di perbatasan Jakarta dan Kota Tangerang itu. Tujuannya adalah untuk menilai apakah bendung itu masih relevan, terutama terkait fungsi irigasi pertanian.
"Kami dari BBWSCC perlu melakukan kajian karena dengan dinamika wilayah sungai, bisa jadi dulu ini dibangun untuk pertanian. Tapi sekarang kami belum tahu pasti bagaimana fungsinya," ujar David.
Kawasan sekitar Bendung Polor dan Kali Angke kini telah menjadi permukiman padat penduduk dan termasuk daerah rawan banjir.
Namun, proses kajian ini tidak bisa dilakukan secara cepat. Selain kemungkinan pembongkaran Bendung Polor, BBWSCC juga mempertimbangkan beberapa tindakan lain.
"Tentunya kami akan mengkaji pokok-pokok permasalahan banjir. Apakah itu pelebaran sungai, pendalaman sungai, penertiban bangunan di bantaran sungai, termasuk posisi dari Bendung Polor ini. Tapi tentu semua itu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat," jelas David.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan menjelaskan bahwa Bendung Polor dibangun sejak zaman Hindia Belanda untuk meninggikan muka air sungai.
"Dari BBWSCC disampaikan bahwa akan dilakukan kajian terlebih dahulu. Karena dulunya bendung ini dibangun untuk menaikkan muka air demi suplai irigasi pertanian. Tapi sekarang sudah banyak terjadi alih fungsi lahan," ujarnya.
Hasil dari kajian tersebut akan menjadi dasar pengambilan keputusan apakah pembongkaran Bendung Polor bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut.
"Sekarang sedang dikaji apakah bendung ini masih diperlukan. Kalau ternyata tidak, maka bisa dibongkar agar aliran air menjadi lebih lancar," tutup Arlan.
Simak juga Video: Solusi Jangka Pendek Walkot Sachrudin Atasi Banjir Ciledug
(aik/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini