AHY Ungkap Infrastruktur Bisa Jawab Tantangan Besar Kemajuan RI

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan ada tiga tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia. Tantangan tersebut mencakup demografi, ekonomi, dan ekologi.

Dia mengatakan infrastruktur bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut. Menurutnya, infrastruktur mampu menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi RI punya target mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

"Untuk mencapainya, kita tidak dapat hanya mengandalkan konsumsi domestik. Kita harus membuka potensi penuh ekonomi riil kita, dari pertanian hingga pabrik, dari pelabuhan hingga platform digital. Itu berarti investasi yang berani pada infrastruktur," kata AHY di pembukaan ICI 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

AHY menjelaskan negara harus berpacu dengan waktu agar dapat menyelesaikan tiga tantangan tersebut. Ia menjelaskan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan sebanyak 280 juta orang yang hidup di tiga zona waktu.

Khusus untuk tantangan jam demografi, AHY mengatakan lebih dari 3 juta warga baru lahir setiap tahun dan Indonesia harus meningkatkan perumahan, layanan, dan kesempatan untuk memenuhi permintaan mereka.

Kedua yakni terkait jam ekonomi. AHY mengatakan Indonesia harus mengangkat jutaan orang ke kelas menengah, mendorong pemerataan kemakmuran, serta mempertajam daya saing global. Ketiga, jam ekologi.

"Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan. Ini adalah krisis saat ini yang mengganggu kota-kota kita, mengikis garis pantai, dan membebani sistem pangan dan air kita. Justru dengan latar belakang peluang yang mendesak dan meningkatnya risiko inilah kita menyelenggarakan ICI 2025 dengan tema Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan Inovasi dan Kolaborasi," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, dalam forum ini, juga akan diluncurkan curated infrastructure project list dan menggelar sesi business matching yang mempertemukan pemilik proyek dengan calon investor. Sejumlah proyek yang ditawarkan mulai dari jalan tol, jalur kereta, bandara, hunian, hingga infrastruktur air.

Misalnya di sisi jalan tol, pemerintah akan menawarkan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi dengan nilai Rp 25,4 triliun. Lalu di bidang transportasi, ada proyek Bandara Singkawang, di perumahan ada proyek Karawang City, serta proyek kawasan mixed use Blok M Terminal.

(prf/ega)