Pemerintah Perketat SOP Pendakian Usai Kasus Turis Brasil Jatuh di Rinjani

3 hours ago 1

Jakarta -

Menko Polkam Budi Gunawan (BG) mengatakan pihaknya melakukan evaluasi buntut insiden jatuhnya turis Brasil di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Budi menegaskan pemerintah kini memperketat SOP pendakian Gunung Rinjani.

"Dari kasus ini, kami akan melakukan evaluasi. Kita akan perketat SOP ke depan untuk khusus wisatawan yang memang ingin mendaki gunung," kata Budi di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).

"SOP-nya harus kita perketat. Standar keamanannya harus kita perketat," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Budi, pemerintah akan mengevaluasi tingkat kesiapan, salah satunya terkait pemandu. Menurutnya, seorang pemandu harus memiliki standar kesiapan yang matang.

"Yang kedua, tingkat kesiapan kalau ada kejadian, harus siap. Termasuk para pemandu harus ada standarnya. Jangan seperti yang ini, pemandu juga nggak jelas. Nah ini yang akan kita lakukan ke depan," ujarnya.

Budi lalu menanggapi peluang insiden jatuhnya turis Brasil, Juliana Marins, dibawa ke jalur hukum. Budi meyakini jika terdapat gugatan, itu bukan berasal dari pemerintah Brasil.

"Gugatan diajukan dari pihak keluarga. Yang kedua, melalui semacam badan NGO di sana. Bukan resmi dari pemerintah," ujarnya.

Budi lalu menjelaskan situasi di lapangan saat Juliana terjatuh. Dia menyesalkan saat kejadian, teman-teman dari Juliana meninggalkan korban yang terjatuh.

"Karena memang situasi lapangannya seperti itu, kondisi yang ada sebenarnya, pada saat yang bersangkutan ini di ketinggian 600 meter, itu menyatakan sakit, nggak sanggup lagi naik," ujarnya.

"Tapi oleh teman-temannya ditinggal, disuruh tunggu sendiri. Yang lain lanjut, setelah itu jatuh kedalaman 600 meter. Ini fakta kejadian seperti itu. Seharusnya kan ada yang menunggu teman-temannya," lanjutnya.

Meski begitu, kata dia, pemerintah Indonesia berupaya menjaga hubungan baik dengan pemerintah Brasil. Dia mengatakan pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan pemerintah Brasil. Terlebih, saat ini Presiden Prabowo Subianto juga tengah berada di Brasil.

"Tapi percayalah pemerintah Brazil dan kita bapak presiden baru di sana sudah bicara masalah ini. Kita menjaga hubungan baik. Kita menjaga karena semua sudah dilakukan dengan baik," jelasnya.

"Masalah itu di situ ada relawan yang membantu. Ada juga aparat nggak masalah. Di sini juga diautopsi. Kalau di sana autopsi lagi, ya di sini juga sama juga," sambung dia.

Saksikan Live DetikSore:

(amw/fca)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |