Banjir di Rawajati Jaksel Surut, Sudin SDA-PPSU Bantu Warga Bersihkan Lumpur

5 hours ago 2

Jakarta -

Banjir di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), mulai surut. Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air dan PPSU turun tangan membantu warga membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah di lokasi.

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (7/7/2025) pompa-pompa air difungsikan untuk menyemprot sisa lumpur yang ada di jalanan hingga dalam rumah warga. Para petugas juga mengangkut sampah-sampah yang berserakan di sekitarnya.

Personel SDA Pancoran Wiro mengatakan, proses pembersihan dilakukan sejak pukul 08.00 WIB. Sementara itu katanya banjir sudah surut sekitar pukul 5.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk pembersihan ya, itu dari pagi. Dari kemarin pun kita udah stand by. Dari ada informasi kenaikan bendungan Katulampa Siaga 3, kita udah stand by," kata Wiro saat ditemui di lokasi.

Wiro menyebut, ada empat pompa portabel yang dikerahkan untuk membantu pembersihan di lokasi. Pompa itu dipakai untuk menyemprotkan air hingga menyedot air dari sumur yang dipenuhi lumpur.

"Empat pompa memadai kalau untuk penanganan pascabanjir. Tapi kalau masih banjir kan apa pun juga sulit, logikanya kalau masih banjir ya, untuk sementara ya paling penanganan awal aja," jelasnya.

Sampai saat ini para pasukan biru maupun oranye itu masih bersiaga di sejumlah lokasi. Mereka bahkan memiliki posko untuk mengantisipasi banjir susulan.

"Kita stand by di titik-titik yang rawan banjir aja, apalagi kalau cuaca masih seperti ini (hujan)," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 41 wilayah rukun tetangga (RT) di Jakarta masih dilanda banjir hingga siang ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan tinggi muka air (TMA) maksimal 80 cm.

"BPBD mencatat saat ini terdapat 41 RT yang masih tergenang," kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan, Senin (7/7/2025).

Berdasarkan data BPBD Jakarta per pukul 13.00 WIB, banjir masih terjadi di wilayah Jakarta Barat (Jakbar), Jakarta Selatan (Jaksel), dan Jakarta Timur (Jaktim).

Yohan menjelaskan banjir disebabkan curah hujan tinggi, serta meluapnya Kali Angke, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan.
Jumlah ini menurun dari yang sebelumnya ratusan RT pada Senin pagi. Puluhan RT ini tersebar di Jakbar sebanyak 7 RT, Jaksel sebanyak 8 RT, dan Jaktim sebanyak 26 RT. Banjir di berbagai daerah ini menyebabkan ratusan warga mengungsi.

(azh/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |