Jakarta -
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon membuka pelaksanaan Kongres Tani ke IX dan Munas HKTI ke X. Fadli menyampaikan momentum ini jadi kesempatan baik untuk memperkuat swasembada pangan dan mengupayakan kesejahteraan Petani.
"HKTI merupakan organisasi petani yang sudah berusia 52 tahun dan mempunyai pengalaman yang panjang mewadahi jutaan petani Indonesia. Melalui Munas ini, HKTI berkomitmen mendukung program pemerintah mencapai Swasembada Pangan yang berkelanjutan," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).
Pada kegiatan yang berlangsung di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Menteri Kebudayaan ini mengucapkan terima kasih atas kinerja dan perjuangan pengurus HKTI periode 2020-2025, atas dedikasi dan kinerjanya, khususnya pada petani dan sektor pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fadli, kegiatan ini menjadi momentum yang sangat penting bagi sektor pertanian Indonesia. Ia juga menegaskan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat komitmen terhadap swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
"Hal ini sejalan dengan kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2004-2014 dan kini masih menjabat sebagai Dewan Pembina HKTI. Komitmen beliau terhadap sektor pertanian menandai bahwa swasembada pangan menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional," jelas Fadli.
Fadli menyampaikan sejak delapan bulan terakhir, sektor pertanian mendapatkan perhatian luar biasa di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian, Wakil Menteri Pertanian, serta tim Kementan. Sejumlah kebijakan strategis telah diterapkan.
Kebijakan itu antara lain penghapusan utang petani dari masa lalu guna membuka akses baru terhadap sumber pembiayaan, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah menjadi Rp6.500 per kilogram.
Ada juga program pupuk tepat sasaran, tepat harga, dan tepat jumlah untuk menunjang produktivitas pertanian, serta implementasi program MBG (Makmur, Berdaulat, dan Gotong Royong) yang memberi peluang emas bagi petani di berbagai bidang.
"Momentum kedua yang tidak kalah penting adalah upaya penyatuan kembali organisasi HKTI yang selama hampir 15 tahun terakhir terbelah. Dalam Musyawarah Nasional ke-10 mendatang, HKTI di bawah kepemimpinan Moeldoko dijadwalkan akan bergabung, menciptakan sinergi besar bagi kemajuan petani Indonesia," ujar Fadli Zon.
Fadli juga menyampaikan harapan agar kepemimpinan HKTI ke depan dapat lebih solid.
"Dengan bersatunya tiga momentum besar ini, yakni komitmen pemerintah, bersatunya HKTI, dan lahirnya pemimpin baru yang solid, HKTI diharapkan semakin maju, petani semakin makmur, serta Indonesia mampu mewujudkan cita-cita swasembada beras, pengentasan stunting, dan percepatan pembangunan sektor pertanian nasional," tutur Menbud.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menuturkan dirinya berharap kepengurusan HKTI yang akan datang dapat mendukung segala kebijakan Presiden Republik Indonesia di bidang swasembada pangan, ilrisasi, makan bergizi gratis, dan ketahanan energi biofuel.
"Berbagai kebijakan dan program Presiden Prabowo Subianto telah dilaksanakan selama delapan bulan ini demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kami sangat berharap Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia menuju Indonesia Emas 2045 dan HKTI perlu mendukung seluruh program tersebut," ujar Amran.
Selain forum utama Musyawarah Nasional, rangkaian kegiatan juga mencakup Kongres Tani, Ramah Tamah, Tani Fest, serta Business Matching. Ramah Tamah dan Kongres Tani akan menjadi forum diskusi antara para petani dan pemerintah, yang rencananya juga diikuti Presiden RI dan menteri-menteri yang membidangi pertanian, pangan, dan pedesaan.
Sedangkan melalui Tani Fest dan Business Matching, HKTI bertujuan untuk membuka akses bagi para petani kepada dunia usaha, koperasi, serta jejaring pasar, termasuk pasar internasional.
Munas X HKTI ditargetkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret dalam mendukung pencapaian target produksi pangan nasional serta membangun strategi implementatif menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.
Hadir dalam pembukaan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rahmat Pambudi; Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono; Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Rizal Patria; Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi; Perwakilan DPR dan DPD RI; Direksi BUMN; organisasi petani; serta para ketua dan pengurus DPD HKTI tingkat Provinsi dan Kabupaten /Kota.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini