Cerita Versi Hasto soal Swafoto Bareng Harun Masiku di Ruang Kerja Hatta Ali

5 hours ago 2

Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui adanya foto swafoto dengan mantan Watimpres Djan Faridz dan buron Harun Masiku di ruangan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali. Hasto mengatakan saat itu diajak Djan ke MA sementara Harun sudah tiba lebih dulu.

Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto saat diperiksa sebagai terdakwa kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) untuk anggota DPR Harun Masiku dan perintangan penyidikan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (26/6/2025). Mulanya, Hasto mengaku belum tahu apakah pengajuan judicial review yang diajukan DPP PDIP diterima atau tidak oleh MA saat bertemu dengan Djan.

"Apakah pada saat fatwa tersebut diterbitkan oleh Mahkamah Agung, saudara masih ingat bahwa saudara terdakwa itu sedang berada di Mahkamah Agung pada waktu itu?" tanya jaksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, saya berada di Mahkamah Agung, itu nanti bisa dilihat dalam fakta persidangan yang lalu itu bersama dengan Pak Djan Faridz. Ya saya diajak oleh Pak Djan Faridz untuk ke Mahkamah Agung. Dan kemudian terhadap keputusan apakah fatwa itu diterima atau tidak, saat itu saya belum tahu. Pada tanggal itu saya belum tahu," jawab Hasto.

Jaksa lalu menanyakan kesaksian mantan kader PDIP Saeful Bahri soal Harun yang mengirim foto dengan Hasto dan Djan. Hasto mengatakan saat itu hanya mendampingi Djan dan tidak ada pembahasan terkait fatwa MA.

"Jadi, di keterangan Saeful kemarin, Saeful menerangkan bahwa Harun Masiku itu mengirim gambar saudara Terdakwa dengan Pak Djan Faridz dan ada Harun Masiku di situ. Dia mengatakan bahwa pada saat itu, fatwa sudah diterima oleh saudara Terdakwa pada waktu itu, bagaimana?" tanya jaksa.

"Belum. Karena itu tanggal 23 September. Sementara kami bertemu di 23 September pagi karena di MA tidak ada pembahasan terkait dengan fatwa. Saya mendampingi Pak Djan Faridz dan kemudian yang saya sampaikan adalah mengapresiasi kerja dari MA, karena sebelumnya itu ada begitu banyak tunggakan-tunggakan perkara kemudian di bawah kepemimpinan Ketua MA saat itu, itu tidak ada," jawab Hasto.

"Pada waktu itu ketemu Ketua MA ya?" tanya jaksa.

"Iya betul," jawab Hasto.

Hasto mengatakan Harun sudah ada di ruang Hatta Ali saat ia dan Djan tiba di ruangan tersebut. Dia mengaku tidak tahu obrolan dan perbincangan yang dilakukan Harun dengan Djan.

"Kenapa pada saat itu Harun Masiku bisa ikut di pertemuan itu. Bagaimana ceritanya Harun Masiku bisa ikut?" tanya jaksa.

"Saya sehari sebelumnya kalau tidak salah itu diajak Pak Djan Faridz mau ke Mahkamah Agung, karena Pak Djan Faridz adalah sebagai Staf Ahlinya Pak Laoly. Kemudian saya diajak, ya saya bergabung, kami 1 mobil berdua, menggunakan mobilnya Pak Djan Faridz. Ketika kami sampai di sana, kemudian di ruang tunggu di situ ada Pak Harun Masiku," jawab Hasto.

"Kemudian apa pembicaraan saudara dengan Harun Masiku sehingga Harun Masiku dibawa masuk ke ruangan?" tanya jaksa.

"Ya saat itu ada anu, pembicaraan dengan Pak Djan Faridz, saya tidak tau apa yang dibahas. Kemudian ke ruangan. Kemudian ketika Pak Djan Faridz udah menyampaikan maksud dan tujuannya bertemu, saudara Harun Masiku keluar dari ruang pertemuan itu. Jadi saya sendiri tidak berbicara apa-apa dengan saudara Harun Masiku," jawab Hasto.

"Tapi gambar itu benar ada saudara dan Pak Djan Faridz dan Harun Masiku ya?" tanya jaksa.

"Betul," jawab Hasto.

Foto Selfie

Dalam foto yang ditampilkan, tampak Harun Masiku mengenakan batik. Kemudian, di belakang Harun, terlihat Hasto dan Djan Faridz berada dalam ruangan yang sama.

"Di tanggal 23, Saudara menanyakan lagi. 'Pagi, Pak, jam berapa ke MA?', kemudian Harun menyampaikan, 'Pak, sama Pak Sekjen ke MA. Sama Om Djan Faridz', ini penyampaian Saudara Harun, ya?" tanya jaksa.

"Harun," jawab Saeful.

"Kemudian, nah, ini dia Pak Harun ini ngirim di tanggal 23 itu sekitar jam 1, ada foto nih. Siapa ini, Pak?" tanya jaksa.

"Iya itu Pak Harun yang selfie, terus Pak Hasto," ungkap Saeful.

Saeful mengatakan, berdasarkan pengakuan Harun, foto itu diambil di ruangan Hatta Ali. Jaksa lalu kembali membacakan pesan antara Saeful dan Harun.

"Pak Harun infokan saat itu ada di situ, ada di percakapan bahwa itu di ruangan Pak Opung," kata Saeful.

"'Kami di tempat Opa'," tanya jaksa.

"Opa, iya," jawab Saeful.

"Opa ini siapa?" tanya jaksa.

"Iya itu, Pak, kalau pengakuannya dari Pak Harun itu Pak Hatta Ali," ungkap Saeful.

"'Bertiga Pak Djan di kantor beliau', gitu, ya?" tanya jaksa.

"Iya," jawab Saeful.

Selanjutnya, jaksa membacakan BAP nomor 44 milik Saeful Bahri. Dalam BAP itu, Saeful mengatakan Harun memiliki kedekatan dengan Hatta Ali yang dibuktikan dengan mengirimkan foto tengah bersama Hasto dan Djan Faridz di dalam ruangan Hatta Ali.

"Saudara ditanya oleh penyidik agar saudara jelaskan bahwa apakah Harun Masiku memiliki kedekatan dengan pejabat MA, gitu kan? Dapat saudara jelaskan bahwa 'saudara Harun Masiku pernah mengatakan kepada saya memiliki kedekatan dengan pejabat MA, yaitu Hatta Ali Ketua MA. Harun Masiku biasa menyebut panggilan kepada Hatta Ali opung atau 01'," kata jaksa membacakan BAP saksi.

"'Harun Masiku juga pernah mengirimkan foto kedekatan dengan Hatta Ali ketika Harun Masiku berfoto di ruangan Hatta Ali bersama dengan Hasto Kristiyanto dan Djan Faridz'," sambung jaksa.

Saeful lantas membenarkan BAP tersebut. Jaksa lalu bertanya kedekatan Harun dengan Hatta Ali itu apakah menjadi alasan agar Harun diusahakan sebagai caleg terpilih menggantikan Riezky Aprilia.

"Ya itu saya gak bisa jawab, kan itu dasarnya dari pleno DPP. Kan saya tidak ikut plenonya. Adapun Harun selalu sampaikan dia itu orangnya opung itu, Pak Hatta Ali ya memang betul setelah begitu," ujar Saeful.

"Ini kemudian didukung dengan adanya foto itu? Ketika di situ ada Harun, ada Pak Djan Faridz dan terdakwa di situ?" tanya jaksa.

"Iya," jawab Saeful.

(mib/isa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |