Jakarta -
Anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, mengecam imam masjid inisial IY di Garut, Jawa Barat, yang diduga menyodomi 13 anak di bawah umur. Maman meminta pelaku ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
"Saya justru sangat prihatin ya, gunung es pelecehan seksual terutama kepada anak-anak ini muncul di tempat-tempat yang berbasis keagamaan. Baik itu pesantren, masjid, lalu juga ada rumah tahfiz kasus Bandung," kata Maman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Maman mengatakan sistem sekolah berbasis keagamaan seperti pesantren harus lebih terbuka. Maman mengingatkan orang tua tidak terlalu percaya kepada pihak mana pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, justru kita hari ini mempertanyakan sampai sejauh mana penanganan hukum dari kasus-kasus yang terdahulu, yang kedua lemahnya edukasi, yang ketiga saya melihat bahwa ada pola-pola yang terlalu tertutup dari, mohon maaf, oknum-oknum pemuka agama itu yang harus diingatkan oleh kita," ujar politikus PKB ini.
"Makanya, saya mendukung program untuk pesantren lebih terbuka, lebih bisa diakses oleh masyarakat, publik dan edukasi terutama terhadap orang tua jangan terlalu percaya kepada siapa pun," tambahnya.
Maman menyebut hukuman kebiri pun tak cukup untuk memberikan rasa jera bagi pelaku. Maman menilai pelaku bisa menggunakan cara apapun untuk melakukan aksi penyimpangannya.
"Saya rasa orang di kebiri pun kalau dia memang predator, dia akan melakukan kekerasan seksual tidak lewat burungnya, dengan cara yang lebih keji. Jadi kebiri itu sebenarnya bukan jawaban, bukan hanya jawaban, tapi hukuman keras," katanya.
Maman kemudian menyoroti anggaran yang minim bagi kementerian yang menangani langsung korban pelecehan. Ia tak ingin kejahatan seksual itu hanya berakhir damai atau diselesaikan di bawah meja.
"Mengecam habis predator meminta aparat lebih tegas, meminta masyarakat juga jangan menghentikan kasus ini di bawah meja hanya karena soal aib keluarga. Dan yang ketiga memang membekali anak-anak kita untuk lebih paham bahwa kekerasan seksual itu sangat akan membuahkan trauma yang berkepanjangan," katanya.
Dilansir detikJabar, polisi masih mendalami kasus dugaan aksi sodomi yang dilakukan oknum imam masjid asal Garut terhadap anak di bawah umur. Saat ini anak lelaki yang menjadi korban dalam dugaan aksi sodomi berjumlah 13 orang.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan sejauh ini terhadap 13 orang anak korban yang melapor," ucap Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, dilansir detikJabar, Selasa (10/6).
Aksi sodomi yang diduga dilakukan IY ini terungkap setelah sejumlah orang tua korban yang mendengar cerita dari anak-anaknya melaporkan aksi bejat IY ke polisi akhir Mei 2025.
IY kemudian langsung diciduk polisi di rumahnya, yang berlokasi di Kecamatan Cikajang, Garut, tanpa perlawanan tak berselang lama setelah dipolisikan orang tua korban.
Lihat juga video: Sederet Fakta Predator Seks Cabuli-Sodomi 35 Anak di Pasaman Sumbar
Saksikan Live DetikSore:
(dwr/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini