Jakarta -
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengingatkan bantuan sosial (bansos) tidak boleh dijadikan alat politik. Ia pun menegaskan tidak akan menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan golongan.
"Saya berjuang untuk negara, berjuang untuk bangsa. Persoalan dalam perjuangan itu ada keuntungan politik yaitu dikenal oleh masyarakat. Tapi kalau diminta menggunakan jabatan untuk kepentingan partai, tidak," ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (27/6/20250.
"Kepentingan bangsa, kepentingan negara harus kita tempatkan lebih tinggi dari kepentingan partai dan golongan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan mekanisme penyaluran bantuan sosial yang dikelola oleh Kemensos diberikan melalui transfer yang langsung diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui PT Pos dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Dengan begitu, peluang menjadikan bansos sebagai alat politik otomatis tertutup.
Agus pun mengatakan hanya akan mengurus program-program yang memperjuangkan rakyat, bukan untuk urusan lain. "Hidup hanya sekali, nama kita, martabat kita," jelasnya.
Komitmen untuk menjaga integritas ini, kata Agus, selaras dengan pesan Presiden Prabowo untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Selain pesan untuk tidak korupsi, Agus juga menyampaikan pesan lain dari Prabowo kepadanya saat dilantik. Salah satunya pesan untuk bekerja dengan data sehingga bansos dan program pemberdayaan masyarakat tepat sasaran.
"Di sini saya ingin mengajak sesuai perintah Presiden untuk menjadikan Negara yang gemah ripah loh jinawi, semua harus tersenyum, rakyat harus gemuyu," tegasnya.
Merujuk pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), saat ini masih terdapat 3 juta masyarakat yang miskin ekstrem. Untuk mewujudkan negara yang gemah ripah loh jinawi, kata Agus, Presiden meminta pada 2026 kemiskinan ekstrim menjadi nol persen.
Agus pun menjelaskan berbagai upaya yang negara untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya melalui Sekolah Rakyat.
Program yang digagas Prabowo ini, menurutnya, memberikan harapan dan kesempatan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan berkarakter, dengan konsep boarding school secara gratis.
Agus mengatakan Sekolah Rakyat menjadi harapan baru bagi keluarga miskin yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya karena terhambat biaya. Orangt ua siswa Sekolah Rakyat juga akan diberdayakan melalui program-program pengentasan kemiskinan dan rumahnya diperbaiki. "Negara hadir untuk rakyat," kata Agus.
Ia pun mengungkapkan dalam beberapa pertemuannya dengan orang tua calon siswa Sekolah Rakyat, mereka berpesan tidak ingin anak mereka bernasib sama.
"Ketika bertemu orang tua siswa di beberapa daerah mereka bilang bahwa jangan sampai anak saya jadi seperti saya," pungkasnya.
Tonton juga "Anak Yatim Piatu Bisa Masuk Sekolah Rakyat? Ini Kata Wamensos" di sini:
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini