Tangerang Selatan -
Polisi mengungkap motif Abdul Syukur, anak punk yang membunuh pria 'bersarung' berinisial CAD (31) di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Pembunuhan dilakukan untuk menguasai barang-barang milik korban.
"Betul (motifnya pencurian)," kata Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Kadek Dwi saat dihubungi, Kamis (17/7/2025).
Pelaku dan korban baru saja berkenalan di Stasiun Jurangmangu pada Senin (14/7), sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, Abdul Syukur baru pulang mengamen dari wilayah Kota Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadek mengatakan, Abdul Syukur, yang tidak memiliki ponsel, meminta korban memesankan ojek online (ojol). Korban lalu menawarkan diri untuk mengantar pelaku lantaran rumah keduanya searah.
Korban bahkan sempat diajak minum kopi begitu tiba di rumah pelaku sekitar pukul 00.00 WIB. Saat itu, pelaku mengajaknya berpindah tempat nongkrong dengan alasan ibunya sedang sakit.
Keduanya lalu tiba di lahan kosong di kawasan Pondok Aren, Tangsel. Rupanya, itu dalih pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
"Ditawarin ngopi, ngobrol, di sana muncul niat jahat dia. Ini orang (korban) bawa motor, bawa HP, bawa uang, diajak dia keluar. (Pelaku bilang) 'kita lanjutin aja nongkrongnya, nyokap gue lagi sakit soalnya, gak enak'. Dia terus ngambil pisau dari rumahnya dimasukin ke dalam tasnya," jelasnya.
Singkat cerita, setelah keduanya mengobrol di lahan kosong, korban berpamitan untuk pergi. Namun pelaku langsung menikam korban hingga tewas di lokasi.
"Sampai di TKP, ngobrol mereka, pas korban mau cabut, dia berdiri langsung, lengah langsung diambil pisau, disikat dari belakang," imbuhnya.
Kadek mengatakan, pelaku Abdul Syukur membuang ponsel korban, lalu membawa kabur motor korban.
Adapun jasad korban ditemukan bersimbah darah dan tertutup sarung di dekat pohon pada lahan kosong di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Selasa (15/7) sore.
Abdul Syukur ditangkap di rumah kontrakannya di Jalan Lapangan Bola RT 01 RW 15, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (15/7), pukul 20.58 WIB. Polisi melumpuhkan kaki Abdul karena melawan saat hendak ditangkap.
(wnv/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini