RI dan Austria Bahas Peluang Kerja Sama Pelatihan Vokasi

7 hours ago 2

Jakarta -

Pemerintah Indonesia dan Austria bakal memperkuat peluang kerja sama untuk pelatihan vokasi. Langkah itu bagian dari upaya kedua negara untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

Hal diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat menerima kunjungan Duta Besar Austria untuk Indonesia, H.E. Thomas Loidl di kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

"Pentingnya penguatan kerja sama pelatihan vokasi sebagai bagian dari strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing di pasar kerja global," kata Yassierli dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai sistem vokasi Austria yang berbasis industri dapat menjadi model rujukan yang relevan bagi pengembangan pelatihan kerja di Indonesia.

"Austria dikenal dengan sistem vokasinya yang kuat dan relevan dengan kebutuhan industri. Kami percaya, kerja sama yang akan kami lakukan ini bisa membuka ruang-ruang baru bagi peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia," ucapnya.

Dia pun menyampaikan ketertarikan pada skema pemagangan yang memungkinkan lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Indonesia mengikuti pelatihan di industri Austria selama 2-3 tahun.

Indonesia memiliki dua jalur pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, yakni sebagai pekerja migran dan peserta pemagangan. Meskipun begitu, dia menegaskan pentingnya perlindungan bagi peserta magang yang akan dikirim ke Austria.

"Kami ingin memastikan bahwa perlindungan bagi peserta magang terpenuhi dengan baik. Skema ini bukan sekadar penempatan kerja, melainkan bagian dari penguatan kapasitas tenaga kerja nasional," tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, dia juga membuka peluang untuk memperluas pembangunan BLK baru di Indonesia dengan dukungan Austria, serta menyambut baik usulan pertukaran peserta vokasi.

Sementara itu, H.E. Thomas Loidl menyampaikan bahwa Austria membuka peluang pengiriman tenaga kerja magang dari Indonesia, khususnya di sektor hospitality. Pihaknya juga membuka estimasi 100-200 peserta per tahun.

"Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam pengembangan tenaga kerja, dan banyak perusahaan Austria tertarik merekrut pekerja magang Indonesia," ujarnya.

Loidl menjelaskan bahwa kerja sama sebelumnya dilakukan melalui skema pinjaman (loan) untuk pembangunan BLK.

"Saat ini, Austria tengah menjajaki bentuk dukungan lanjutan, baik melalui pinjaman maupun hibah (grant), dan berkomitmen untuk memperluas kerja sama di bidang pelatihan vokasi dan pembangunan BLK di Indonesia," tutupnya.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |