Jakarta -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (Doel) berbicara terkait 100 hari kerja, ia mengatakan saat ini persoalan utama di Jakarta ialah terkait disparitas atau kesenjangan sosial. Rano Karno mengatakan dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berkomitmen untuk terus mengentaskan kemiskinan.
"Kita memang tidak merubah visi besar, kita tidak merubah Jakarta lebar jalannya atau gedung dan sebagainya tidak," kata Rano Karno usai memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Balai Kota Jakarta, Senin (2/6/2025).
"Tapi lebih kepada Pak Gubernur sering bicara disparitas di Jakarta ini cenderung kaya dengan miskin terlalu jomplang," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rano Karno mengaku tak ingin membandingkan Jakarta dengan wilayah lain. Dia mengatakan bahkan saat ini kurang-lebih 6.000 ijazah tak diambil lantaran terkendala ekonomi.
"Tapi Jakarta paling basic hampir 6.000 sekian ijazah anak-anak kita tidak terambil karena ekonomi itu kan simpel, tapi kita lakukan itu," ujarnya.
"Kemudian KJP dari Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu sekian memang tidak kolosal kita tidak memerlukan gerakan yang kolosal," lanjutnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya berupaya menguatkan fondasi. Dia mengatakan pihaknya pun baru saja melakukan upgrade JAKI untuk kebutuhan masyarakat.
"Kita menguatkan fondasi saja, kemarin kita meng-upgrade JAKI karena kepentingan semakin banyak ambulans segala macam artinya kita tidak membuat bangunan mewah tidak, tapi penyusunan lima tahun ini kita membangun. Untuk 100 hari hanya 40 program bukan yang besar besar yang paling pondasi," tuturnya.
Simak juga Video 'Rencana Pemerintah Jadikan Jakarta Sebagai Kota Global dan Budaya':
(amw/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini