Mensos: Sekolah Rakyat Strategi Besar Prabowo Putus Mata Rantai Kemiskinan

3 hours ago 4

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang menjadi strategi untuk memutus mata rantai kemiskinan. Gus Ipul mengungkap hal itu saat sambutan pembukaan MPLS Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) Bogor, Jawa Barat.

"Sekolah rakyat adalah strategi besar Pak Presiden Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan. Sekolah rakyat hadir untuk memberhentikan siklus kemiskinan antar generasi, memperluas pendidikan, menjamin pendidikan yang bermutu untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem dan tidak boleh ada yang tertinggal dalam pendidikan," kata Gus Ipul di lokasi, Senin (14/7/2025).

"Berikutnya adalah bagian dari menyiapkan untuk mewujudkan generasi emas tahun 2045," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menyebut trilogi Sekolah Rakyat di antaranya bentuk memuliakan dan penghormatan terhadap wong cilik. Memuliakan wong cilik artinya memberikan penghormatan, memberikan fasilitas sekolah unggulan, memberikan pelayanan terbaik, menumbuhkan percaya diri bahwa mereka setara dan berdaya.

"Yang kedua adalah menjangkau yang belum terjangkau. Sekolah rakyat menyentuh lapisan masyarakat paling bawah. Mereka yang selama ini tertinggal yang terbawah dalam proses pembangunan, menjangkau mereka yang tidak mampu bersaing," ucap Gus Ipul.

"Ketiga, sekolah rakyat juga memungkinkan yang tidak mungkin. Sekolah rakyat memberikan harapan dan menumbuhkan asa, mengubah mimpi yang tidak mungkin menjadi mungkin, sekolah rakyat melahirkan pemungkin-pemungkin baru," sambungnya.

Proses Perekrutan Siswa dan Kurikulum Sekolah Rakyat

Gus Ipul mengatakan proses perekrutan siswa sekolah rakyat tidak melalui tes akademik, melainkan berdasarkan data ekonomi. Sedangkan, kurikulum yang digunakan sama seperti kurikulum SLTP pada umumnya.

"Yang pertama ini tidak ada tes akademik, yang ada adalah pendekatan yang sudah dilakukan sejak awal, mereka-mereka yang tidak beruntung," ujar Gus Ipul.

"(Kurikulum) Sama dengan standar kurikulum formal. Tapi ada tambahan untuk pendidikan karakter. Untuk pendidikan karakter semua gurunya dari Kementerian Agama, semua. Jadi kita tidak merekrut guru untuk pendidikan karakter, sepenuhnya dari Kementerian Agama untuk seluruh siswa, baik siswa agama Islam maupun juga agama-agama yang lain," imbuhnya.

Seperti diketahui, hari ini secara serentak dilaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat se-Indonesia. Pembukaan MPLS dibuka secara resmi oleh Menko Pemberdayaan Manusia Muhaimin Iskandar dan dipusatkan di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Soeweno, Bogor, Jawa Barat.

Tokoh yang hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Menko Pemberdayaan Manusia Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta Mantan Menteri Pendidikan M Nuh.

(sol/fas)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |