Jakarta -
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLH) 2025 dengan tema 'Hentikan Polusi Plastik', Le Minerale turut berpartisipasi aktif dalam Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. Acara ini berlangsung di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC).
Partisipasi ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung target Pemerintah mengurangi 70% sampah plastik yang masuk ke laut pada tahun 2025, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut serta target pengurangan sampah oleh produsen sebesar 30% dari total timbulan sampah pada tahun 2029 terkait pelaksanaan Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019 (P75) tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Pameran HLH 2025 yang dihadiri 130 booth dari berbagai sektor ini menjadi platform strategis untuk mempertemukan solusi inovatif dengan kebutuhan nyata masyarakat dalam mengatasi tantangan lingkungan hidup Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Botol PET jika terpilah dengan benar dapat didaur ulang menjadi berbagai produk bermanfaat. Sehingga tidak akan berakhir menjadi sampah yang mencemari lingkungan," jelas Sustainability Manager Le Minerale Tania Ariningtyas, dalam keterangan tertulis, Senin (30/6/2025).
Foto: Istimewa
Acara Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dibuka oleh Menteri LH RI Dr Hanif Faisol Nurofiq, yang menekankan tidak ada pihak yang bisa bekerja sendiri dalam mengatasi permasalahan polusi plastik ini. Kolaborasi komprehensif dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama.
Hanif mengharapkan kerja sama nasional dapat dicapai dalam Expo dan Forum Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 untuk menangani ancaman polusi plastik dengan tindakan lintas sektor. Mengacu pada data Kementerian LH, timbulan sampah Indonesia telah mencapai 56,6 juta ton pada tahun 2023, dengan capaian pengelolaan baru mencapai 39,01% atau 22,09 juta ton.
Sisanya, sebesar 60,99% atau 34,54 juta ton sampah masih perlu pengelolaan yang lebih baik. Berdasarkan data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) menunjukkan plastik jenis PET (biasa digunakan untuk botol minuman) memiliki tingkat daur ulang yang lebih tinggi dibandingkan jenis plastik lainnya.
Studi SWI dan Indonesian Plastic Recyclers (IPR) yang berlangsung sepanjang Juli hingga Desember tahun 2024 dan diluncurkan pada April 2025 melalui Recycling Rate Index (RRI), menyebutkan bahwa tingkat daur ulang botol PET bisa mencapai 71%. Dalam peringatan HLH tahun ini, Le Minerale melihat sebagai momentum strategis untuk menunjukkan berbagai upaya koordinasi dan kolaborasi aksi dengan berbagai pihak mulai dari collection hingga recycle kemasan plastik PET di pabrik daur ulang plastik berstandar food grade yang dibangun di Jawa Timur, yaitu PT Bumi Indus Padma Jaya.
Foto: Istimewa
Sebagai bukti upaya tersebut, Le Minerale menampilkan produk inovatif hasil daur ulang plastik rPET (recycled PET) berupa baju dan sepatu dengan brand lokal Kivee dan Pijak Bumi. Produk-produk ini membawa pesan kuat bahwa barang hasil daur ulang tetap dapat memberikan kenyamanan dan kualitas yang tidak kalah dengan produk konvensional.
Pada tinjauan pameran, booth Le Minerale mendapat perhatian dari Hanif yang berkesempatan menjelaskan secara komprehensif upaya pengelolaan plastik PET terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari proses produksi hingga transformasi menjadi produk yang #JadiBaruLagi. Menanggapi, Tania menyatakan Le Minerale berupaya menerapkan pendekatan ekonomi sirkular dalam setiap aspek bisnis.
"Mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga pengelolaan kemasan pasca konsumsi plastik PET," kata Tania.
Le Minerale terus mengembangkan program edukasi kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik. Partisipasi Le Minerale dalam Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 ini sejalan dengan kampanye global dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini