HNW Puji Masyarakat yang Konsisten Bela Kemerdekaan Palestina

1 day ago 7

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung dan memberikan apresiasinya kepada elemen masyarakat yang terus berpegang teguh dengan konstitusi membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel.

Adapun yang dimaksud HNW yakni Adara Relief International kembali bekerja sama dengan MPR. Kerja sama tersebut direalisasikan melalui sebuah acara seminar bertajuk 'From The Shadow Of Nakba: Breaking The Silence, End the Ongoing Genocide', Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

"'Nakba' sendiri yang diperingati dalam Seminar ini adalah tragedi kemanusiaan atas warga Palestina. Peristiwa yang terjadi awalnya pada 15 Mei 1948, berupa kejahatan pengusiran dan penjarahan Israel terhadap warga Palestina yang mengakibatkan 750 ribu warga Palestina dijajah, dirampas paksa dan diusir dari Tanah Air mereka," kata HNW dalam keterangan, Rabu (28/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan peristiwa tragis ini terus berlangsung pada tahun 1967 dan kini kembali terjadi di Gaza. Kondisi yang lebih memilukan yakni 2,4 juta warga Gaza kembali menjadi korban Nakba.

"Tragedi ini sudah menjadi masalah internasional ketika SU PBB membuat resolusi pada tahun 2022 menjadikan hari Nakba tanggal 15 Mei sebagai hari yang diperingati secara internasional, dan pada tahun 2023 untuk pertama kalinya PBB memperingati hari Nakba itu," tuturnya.

HNW menyebut bahwa ada rencana jahat zionis Israel untuk memberlakukan kembali Nakba di Gaza sebagaimana Nakba yang pernah mereka lakukan pada tahun 1948. Secara terbuka hal itu bahkan dinyatakan oleh anggota Knesset (Parlemen) Israel dari partainya Netanyahu yaitu Ariel Karrnel.

"Maka saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan seminar memperingati Nakba ini, agar publik tidak melupakan, bahkan bisa terus saling mengingatkan serta mengupayakan kolaborasi dengan seluruh lembaga internasional seperti PBB, Liga Arab, OKI, Uni Eropa, ICC, ICJ, negara-negara di dunia beserta parlemennya, agar tragedi Nakba di Gaza bisa segera dihentikan dan tidak terjadi lagi," ujarnya.

Dia mengatakan sudah sering disampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa lembaga-lembaga internasional baik di Eropa seperti International Criminal Court (ICC), International Criminal Justice (ICJ), Parlemen Eropa, Uni Eropa, serta yang di luar Eropa seperti Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan organisasi Parlemen internasional seperti IPU dan PUIC (Persatuan Parlemen OKI) dan lainnya, di mana semuanya bersepakat satu kata menolak genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza.

Mereka menghendaki agar Israel segera meninggalkan negara jajahannya. Serta mereka juga menghendaki agar Gaza dibangun kembali dan menolak proposal yang terkait relokasi warga Gaza keluar Palestina.

HNW mengungkapkan ternyata banyak pihak termasuk negara-negara Eropa yang mendukung kemerdekaan Palestina.

"Karenanya, seminar internasional ini menjadi bagian dari bentuk upaya untuk mengingatkan masyarakat dunia, tentang permasalahan di Gaza yang makin menjadi korban dari genosida bahkan holocaust Israel, yang akan menjauhkan terealisasinya kemerdekaan Palestina yang mereka dukung itu," tuturnya.

Menurutnya, kejahatan di tanah Gaza telah makin melebar yang sangat membahayakan eksistensi Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam. Sejak 2016, Masjid Al-Aqsha diakui UNESCO sebagai cagar budaya dunia milik umat Islam. Sementara pada 17 Mei 2025, lebih dari 1400-an zionis Israel bersama menteri pertahanan Israel dengan perlindungan penuh militer Israel, telah 'menyerbu' masuk ke kawasan Masjid Al-Aqsha.

"Di sana, mereka bernyanyi dan melakukan peribadatan Yahudi di kawasan Masjid Al - Aqsha. Mereka juga mengibarkan bendera-bendera besar Israel. Bahkan Netanyahu (PM Israel) dikabarkan berjalan di dalam terowongan yang dibangun zionis Israel di bawah kawasan Masjid Al-Aqsha, dengan dalih mencari bukti keberadaan Solomon Temple sebagai pengganti Masjid Al-Aqsha," jelasnya.

HNW menjelaskan hal tersebut harusnya ditolak keras oleh masyarakat internasional khususnya umat Islam dan OKI.

Menurutnya, kalau hal seperti ini terus dibiarkan, maka 'Nakbah' akan terjadi dalam bentuk yang lebih mengerikan lagi. Apalagi setelah pengusiran dan penjajahan, kini 'Nakbah' berlanjut dengan dirobohkannya Masjid Al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam.

"Semoga umat manusia secara global menyadari dan segera beraksi agar 'Nakbah' itu tidak akan terjadi, agar perdamaian bisa terjadi," pungkas HNW.

Sebagai informasi tambahan, acara tersebut turut dihadiri oleh komunitas masyarakat pro Palestina menolak genosida, Dirut Adara Relief International Maryam Rachmayani, Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI Prof. Basuki Supartono, serta Jurnalis Aljazeera English Youma El Sayed dan Maher Abuquta.

Simak juga Video: Prabowo Puji China Konsisten Bela Palestina: Kami Hormat

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |