Emanuel, Bintara Kompetensi Khusus Polri Bawa Semangat Pertanian Modern di NTT

5 hours ago 1

Jakarta -

Bripda Emanuel Suri, salah satu Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri asal Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), yang direkrut karena latar belakang pendidikannya terkait pertanian. Dia merupakan sarjana ilmu pertanian jurusan Agroteknologi.

Emanuel menyampaikan sedari awal mendengar Polri melakukan komitmen bakomsus untuk misi ketahanan pangan, dirinya langsung tertarik karena sesuai dengan cita-citanya yakni pengembangan pertanian modern di daerah asalnya. Pemuda 24 tahun ini mengaku sangat bersemangat merubah sistem pengolahan lahan yang tradisional menuju sistem yang lebih produktif dan efisien.

"Saya ingin mengubah pola pikir masyarakat agar pertanian tidak lagi bersifat konvensional, tetapi berorientasi pada peningkatan hasil dan efisiensi lahan," ujar Emanuel dalam keterangan SSDM Polri, Senin (30/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emanuel menjelaskan Kabupaten Malaka NTT memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Dia menjelaskan sistem irigasi yang memadai dapat membuat panen hingga tiga kali dalam setahun.

Adapun komoditas unggulan di wilayah tersebut di antaranya jagung, kacang hijau, dan pisang. Ketiganya telah menjadi bagian penting dari mata pencaharian masyarakat setempat.

Sebelum bergabung mendaftar dan ikut pendidikan Bakomsus Ketahanan Pangan Polri, Emanuel aktif mengorganisasi kelompok tani. Dia juga bercerita tentang keaktifan dalam mengedukasi warga agar memanfaatkan lahan tidur menjadi sumber produksi pangan.

Ia menilai permasalahan utama dalam dunia pertanian bukan hanya soal lahan, tetapi juga sumber daya manusia (SDM) dan kesadaran untuk mulai dari skala kecil, seperti pemanfaatan pekarangan rumah.

"Secara nasional, produksi pangan Indonesia masih tergantung pada impor. Padahal, setiap daerah memiliki kearifan lokal yang bisa dioptimalkan. Kita perlu membangun kesadaran dari bawah," jelasnya.

Lebih lanjut, Emanuel menanggapi adanya anggapan skeptis mengenai peran polisi dalam urusan pertanian. Ia menegaskan, keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan merupakan bentuk nyata pendekatan sosial yang dapat memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat.

"Polisi tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga melayani dan mengayomi masyarakat. Kehadiran kami di tengah-tengah petani diharapkan menjadi wujud nyata sinergi membangun ketahanan pangan nasional," imbuhnya.

Emanuel juga menyampaikan pentingnya pendekatan ilmiah dan akademis dalam menjalankan program-program pertanian Polri. Setiap anggota Bakomsus berasal dari disiplin ilmu yang relevan dan telah memiliki pengalaman dalam riset maupun pengabdian masyarakat.

Program prioritas seperti Pekarangan Pangan Bergizi (PPG) turut menjadi bagian dari misi Polri untuk menghadirkan solusi berbasis data dan kebutuhan lokal. Emanuel mengaku siap menjadi penggerak di lapangan, khususnya dalam menyukseskan program Door to Door System (DDS) untuk mendengar langsung permasalahan masyarakat.

"Melalui pendekatan rumah ke rumah, kami tidak hanya menyosialisasikan program, tetapi juga membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat," kata dia.

Menutup pernyataannya, Emanuel berharap keterlibatannya dalam Polri dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. "Dulu saya berasal dari keluarga sederhana, tapi saya percaya semangat dan doa bisa mengantar kita menuju perubahan. Takdir milik Tuhan, tapi usaha milik kita," pungkasnya.

(aud/fjp)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |