JENEPONTO, SULSEL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan Active Case Finding (ACF) dan Skrining dini penyakit TB (Tuberkulosis) serta pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Jeneponto, Sabtu (31/5/2025).
Kegiatan ini, dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto, Syusanty A. Mansyur, Kepala Rutan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Jeneponto, beserta jajaran, rekan-rekan dari Kantor Wilayah Kemenkumham, Nakes dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan Jeneponto.
Dalam sambutannya, Kadinkes Jeneponto, Syusanty A. Mansyur menyampaikan bahwa tujuan daripada ACF dan Skrining Dini, menemukan kasus TB sedini mungkin agar penderita TB bisa segera diobati sebelum menularkan kepada orang lain.
Menurut Syusanty, dengan ACF dan skrining TB dini ini, menekan terjadinya penularan TB di masyarakat. Dengan menemukan dan mengobati pasien TB secara cepat dan rantai penularan dapat diputus.
"Contohnya, kontak serumah pasien TB, penderita HIV, warga binaan pemasyarakatan, pekerja kesehatan, masyarakat miskin perkotaan, dan kelompok dengan gizi buruk. Hal ini, mencegah komplikasi atau keparahan penyakit, " ujar Syusanty.
Selain itu, lanjut Syusanty, pihaknya juga memberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (Tuberculosis Preventive Therapy) adalah pengobatan pencegahan yang diberikan kepada individu yang terinfeksi TB laten, namun belum menunjukkan gejala aktif TB.
tujuan pemberian TPT ini, kata dia, mencegah infeksi TB laten berkembang menjadi TB aktif. Terutama pada kelompok risiko tinggi seperti anak-anak, orang dengan HIV, atau mereka yang tinggal serumah dengan pasien TB aktif.
Olehnya itu, Syusanty berharap melalui kegiatan skrining TB secara aktif atau Active Case Finding dan pemberian pengobatan TPT di Rutan Kelas IIB Jeneponto. Dinkes hadir sebagai bagian dari strategi nasional untuk menemukan kasus secara dini, memberikan pengobatan sesegera mungkin, dan mencegah penularan lebih lanjut.
"Ini juga menjadi wujud nyata dari komitmen kami untuk mewujudkan hak kesehatan yang setara bagi semua warga, termasuk saudara-saudara kita yang sedang menjalani masa binaan, " ungkapnya.
Kegiatan ini juga, kata Syusanty, menjadi bukti kuatnya kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Lapas/Rutan, dan seluruh pemangku kepentingan yang peduli terhadap pengendalian TB. Semoga ini menjadi awal dari sinergi berkelanjutan demi mencapai eliminasi TB pada tahun 2030, sebagaimana yang ditargetkan oleh Pemerintah dan WHO.
Sementara itu, Karutan Kelas II B Jeneponto, Adam Ridwansyah, menyampaikan apresiasinya dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim medis dan tenaga kesehatan atas perhatian dan kepeduliannya tehadap dunia kesehatan.
"Saya ucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja kerasnya. Kepada para warga binaan, saya mengajak untuk ikut berpartisipasi aktif, memeriksakan diri, dan mengikuti pengobatan dengan disiplin apabila diperlukan, " ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan hak semua orang termasuk yang sedang berada dalam masa pembinaan.
"Sekali lagi saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan amanah ini, " tutupnya.