Jakarta -
Setelah sukses menggelar 'Harmoni Zaman 60-an' dan Edisi Spesial Elvy Sukaesih, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia kembali menghadirkan pentas musik 'Harmoni Zaman 70-an' sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada para musisi dan penyanyi legendaris Indonesia yang berjaya pada era 1970-an.
Acara yang berlangsung di Golden Ballroom, The Sultan Hotel & Residence Jakarta ini, menjadi salah satu upaya nyata Kementerian Kebudayaan dalam memperkuat ekosistem musik nasional serta melestarikan karya-karya bersejarah yang telah mewarnai perjalanan musik Indonesia.
Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon yang hadir secara langsung dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada para musisi legendaris yang telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan musik tanah air, yakni Panbers, Black Selection, The Rollies, dan The Mercy's Band.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harmoni Zaman 70-an ini adalah sebuah rangkaian dari upaya Kementerian Kebudayaan untuk mengapresiasi para musisi, para penyanyi, grup band yang telah memberikan kontribusi yang nyata dalam perjalanan musik Indonesia," ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).
Fadli Zon juga menekankan pentingnya kegiatan seperti Harmoni Zaman 70-an sebagai jembatan antar generasi.
"Melalui Harmoni Zaman 70-an, kami ingin kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi penyambung zaman dari dulu, kini, dan yang akan datang," ujar Fadli Zon.
Ia meyakini bahwa lagu-lagu dari para musisi legendaris tersebut tidak hanya mewarnai zamannya, tetapi juga tetap relevan dan dinikmati hingga saat ini. Fadli Zon menegaskan pentingnya peran musik dalam pemajuan kebudayaan nasional.
"Kita berharap musik ini menjadi satu bagian dari pemajuan kebudayaan yang sangat penting. Dengan kehadiran Kementerian Kebudayaan yang baru pertama berdiri sejak 79 tahun inilah, kita harus banyak dituntut bagaimana bisa mengangkat seluruh objek pemajuan kebudayaan termasuk musik, film, dan juga ekspresi-ekspresi budaya lainnya," jelasnya.
Acara yang diselenggarakan atas inisiasi Asosiasi Mahasvara Nusantara dan Kementerian Kebudayaan, didukung oleh Pertamina (Persero) ini dibuka dengan penampilan dari The Rollies yang membawakan lagu 'Bimbi', 'Astuti', 'Salam Terakhir', dan 'Kemarau'.
Dalam kesempatan ini juga, Fadli Zon turut mempersembahkan lagu 'Kau yang Ku Sayang' duet bersama The Rollies. Pentas musik dilanjutkan penampilan Panbers, yang membawakan lagu 'Gereja Tua', 'Terlambat Sudah', dan 'Pilu' yang berkolaborasi dengan Fadli Zon. Black Selection dan The Mercy's Band juga turut menampilkan lagu-lagu terbaiknya.
Sebagai bentuk apresiasi, Fadli Zon memberikan plakat dan piagam penghargaan berupa piringan emas kepada perwakilan dari keempat grup legendaris atas jejak panjang, dedikasi, dan karya abadi yang telah mengisi ruang-ruang kehidupan.
Di akhir sambutannya, Fadli Zon berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut ke masa mendatang. Dirinya mengatakan ke depan Kementerian Kebudayaan berencana untuk terus menyelenggarakan Harmoni Zaman dalam berbagai edisi.
"Mudah-mudahan ke depan juga kita akan menyelenggarakan Harmoni Zaman 80-an, 90-an, nanti mungkin balik lagi ke 60-an, dan lain-lain. Mudah-mudahan kita bisa bersilaturahmi dan juga mengembangkan musik Indonesia untuk semakin dikenal di tengah peradaban dunia sebagaimana amanat konstitusi kita, bagaimana memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," tutupnya.
Memeriahkan acara ini, turut hadir musisi senior, seniman, budayawan, artis, tokoh, dan pejabat, di antaranya Gilang Ramadhan, Dwiki Dharmawan, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, Guntur Soekarno, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, Fahri Hamzah, Jajang C. Noer, Iis Sugianto, Anggota DPD RI, Alfiansyah 'Komeng', Putu Supadma Rudana, Yul Utama, Manoj Santani, Daus Separo, Eddie Gunardirdja, dan Ricky Kurniawan.
Sementara itu, dari jajaran Kementerian Kebudayaan turut hadir, di antaranya Direktur Jenderal Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Anissa Rengganis; Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu; Direktur Pengembangan Budaya Digital, Andi Syamsu Rijal; Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga dan Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti; dan Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja.
Sebagai informasi tambahan, Panbers, band legendaris Indonesia yang dibentuk pada 1969 oleh empat bersaudara Panjaitan: Benny Panjaitan (vokal), Doan Panjaitan (gitar), Hans Panjaitan (bass), dan Asido Panjaitan (drum) lewat lagu seperti 'Akhir Cinta' dan 'Gereja Tua', mengajak kita merenung tentang cinta, kehilangan, dan kenangan yang tak lekang oleh waktu. The Rollies, lewat irama penuh energi dalam lagu seperti 'Kau Yang Ku Sayang', memperkenalkan lagu pada masanya begitu populer.
The Mercy's menyentuh hati pendengar lewat lagu-lagu 'Tiada Lagi', yang begitu melekat dalam ingatan lintas generasi. Black Selection, dengan lagu 'Untukmu Pramuria', memperkaya khazanah musik Indonesia dengan rasa yang mendalam dan gaya yang berbeda. Lirik-lirik yang puitis, aransemen yang kaya dan penuh eksperimen, serta semangat artistik menjadikan musik era ini sebagai warisan estetik yang tak ternilai.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini