Mendikdasmen soal Waka DPRD Banten Titip Siswa SPMB: Kita Investigasi

5 hours ago 2

Jakarta -

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menanggapi kasus Wakil DPRD Banten Budi Prajogo yang dicopot dari jabatannya usai menitipkan siswa pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA di Kota Cilegon. Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi terlebih dulu sesuai dengan aturan yang ada.

"Nanti coba kami tugaskan irjen ya untuk menindaklanjuti ya," kata Abdul Mu'ti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Abdul Mu'ti mengatakan SPMB harus bersifat adil. Dia menekankan agar tidak adanya praktik-praktik bertentangan dalam proses SPMB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena prinsipnya kan kita dengan SPMB ini kan inklusif berkeadilan, sehingga tidakpun ada ya istilahnya praktik-praktik yang bertentangan dengan aturan," ujarnya.

"Tapi semuanya nanti kita akan investigasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan kami tidak akan mengambil kesimpulan sebelum mendapatkan data yang valid berdasarkan investigasi dari irjen," sambungnya.

Sebelumnya, viral memo titip siswa dalam seleksi SPMB salah satu SMA negeri di Kota Cilegon, Banten, oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Budi Prajogo. Budi memberikan klarifikasi dan meminta maaf perihal memo tersebut.

Dalam unggahan viral di media sosial (medsos), terlihat dalam lembar SPMB online terdapat tulisan 'Memo mohon dibantu dan ditindaklanjuti'.

Selain itu, tertulis jabatan, nama lengkap, tanda tangan dari Budi Prajogo. Tak hanya itu, terdapat cap resmi DPRD Provinsi Banten. Dilampirkan juga kartu nama dari Budi yang berasal dari Fraksi PKS tersebut.

Budi menyebut memo tersebut dibuat oleh salah satu staf di DPRD Banten dan diminta untuk ditandatangani. Ia menyebut staf tersebut menceritakan bahwa siswa yang akan dibantu berasal dari keluarga tidak mampu.

Budi mengakui tindakannya yang dilakukan adalah sebuah kesalahan. Ia menyesal dan akan menjadikan kegaduhan ini sebagai bahan pembelajaran.

"Saya meminta maaf kepada seluruh pihak atas kegaduhan ini," ucapnya, Sabtu (28/6).

"Saya tidak kenal anak maupun orang tua. Dan saya tidak pernah menghubungi kepala sekolah untuk memberikan tekanan," ucapnya.

(amw/ygs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |