Apa Itu Hari Asyura? Ini Penjelasan, Waktu, dan Tradisi di Indonesia

11 hours ago 4

Jakarta -

Hari Asyura merupakan salah satu hari penting dalam kalender Hijriah dan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Hari ini jatuh pada tanggal 10 bulan Muharam dan sering diperingati dengan berbagai amalan ibadah serta tradisi keagamaan.

Namun, apa sebenarnya makna Hari Asyura dan bagaimana umat Islam memperingatinya?

Pengertian Hari Asyura

Secara bahasa, "asyura" berarti sepuluh. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI VI Daring), kata asyura berasal dari bahasa Arab 'āsyurā' (عَاشُوْرَاءُ) yang berarti "hari kesepuluh dari bulan Muharam", turunan dari kata 'asyara (عَشَرَ) yang berarti "sepuluh". Asyura merujuk pada hari ke-10 di bulan Muharam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna dan Latar Belakang

Dalam ajaran Islam, Asyura dipandang sebagai hari penuh keutamaan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, termasuk berpuasa sunah Asyura. Hari ini juga diyakini sebagai hari di mana Allah memberikan pertolongan dan karunia kepada para Nabi.

Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitab Al-Ghunyah, seperti dikutip dari situs Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Allah memberikan keistimewaan kepada sepuluh Nabi pada 10 Muharam. Di antaranya: Allah menerima tobat Nabi Adam, menyelamatkan Nabi Nuh dan Musa, mengangkat Nabi Idris dan Isa ke langit, serta menyembuhkan Nabi Ayyub. Hari ini menjadi simbol keselamatan, ampunan, dan kemuliaan dari Allah.

Kapan Hari Asyura 2025?

Pada tahun 2025, tanggal 10 Muharam 1447 Hijriah jatuh pada hari Minggu, 6 Juli. Penanggalan ini berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia yang dikeluarkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI serta Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang digunakan oleh Muhammadiyah.

Tradisi Hari Asyura di Indonesia

Selain berpuasa, masyarakat Indonesia juga memperingati Hari Asyura dengan berbagai tradisi. Salah satu yang paling umum adalah memberikan santunan kepada anak yatim, yang dikenal sebagai Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama. Di beberapa daerah seperti Aceh dan Sumatera Barat, masyarakat memasak bubur Asyura secara gotong royong sebagai simbol persatuan dan syukur.

(wia/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |