15 Alasan Mimpi Negara Aman Israel Hancur Seketika karena Serangan Iran

7 hours ago 2

loading...

Tim pencarian dan penyelamatan Israel melakukan operasi di tengah reruntuhan bangunan yang hancur setelah serangan Iran di Rishon LeZion, Israel, pada 14 Juni 2025. Foto/Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency

TEL AVIV - Hubungan antara Israel dan Iran telah lama berlangsung sebagai perang bayangan, melalui proxy, serangan siber, dan operasi rahasia. Setelah revolusi 1979, Iran mengembangkan jaringan kelompok pejuang, baik itu Hizbullah, Hamas, Houthi yang mampu menyerang Israel dan sekutunya.

Israel menjawab dengan operasi rahasia, termasuk serangan di Suriah dan kuil nuklir Iran. Konflik langsung terjadi setelah insiden besar seperti pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran (2024) dan Hizbullah di Beirut, yang dianggap Iran sebagai agresi terhadap wilayahnya.

Iran menembakkan ratusan rudal ke Israel sebagai balasan, dan Israel membalas lagi dengan operasi udara besar ke instalasi nuklir dan militer Iran pada Juni 2025.

Serangan Iran itu dengan seketika menghancurkan mimpi tentang negara aman Israel di Timur Tengah. Ribuan warga Israel pun sudah banyak yang meninggalkan wilayah jajahan itu karena merasa tidak aman lagi.

Berikut ini berbagai alasan mengapa mimpi negara aman Israel telah sirna:

1. Sistem Pertahanan Israel Kewalahan oleh Serangan Masif Iran

Iran melancarkan ratusan rudal balistik dan drone, lebih dari 400 proyektil dalam gelombang berturut-turut menuju pusat-pusat Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa. 

Sistem pertahanan multilapis (Iron Dome, David’s Sling, Arrow II/III) berhasil mencegat sekitar 90%, namun banyak rudal tetap tembus dan menimbulkan korban serta kerusakan infrastruktur. 

Beberapa laporan bahkan menyebut kemampuan tameng rudal Israel merosot hanya menjadi sekitar 10% saja.

Akibatnya, warga mengalami malam-malam tanpa tidur, mengenakan pakaian lengkap saat tidur, dan kewaspadaan tinggi karena ratusan sirene berbunyi setiap malam.

2. Keterbatasan dan Tingginya Biaya Sistem Pertahanan

Pertahanan multilapis Israel sangat efektif, tetapi sangat mahal: perkiraan biaya mencapai hingga USD1 miliar hanya untuk melindungi satu serangan besar. 

Kapasitasnya juga terbatas. Dalam gelombang besar serangan, sistem dapat jebol, menimbulkan kerusakan dan mengikis kepercayaan publik pada “benteng kebal” Israel.

3. Kepercayaan Publik Israel Terguncang

Minggu-minggu serangan Iran telah menghancurkan narasi keamanan absolut Israel. Warga kini dipaksa realitas bahwa tidak ada tempat sepenuhnya aman, bahkan kota besar seperti Tel Aviv atau Haifa.

Trauma publik tinggi, masyarakat mempertanyakan retorika negara aman dan realistis menuntut strategi baru.

Tingkat gangguan jiwa meningkat di kalangan warga Israel hingga 350% sejak serangan balasan Iran dimulai.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |