Waka MPR Dorong Pelestarian Situs Purbakala untuk Sarana Pendidikan

18 hours ago 5

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie) mendorong upaya pelestarian dan pemanfaatan situs purbakala. Hal ini bertujuan untuk mendukung riset dan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Menurut Rerie, butuh dukungan semua pihak terkait untuk mewujudkan situs purbakala yang lestari dan mampu memberi manfaat kepada masyarakat luas.

"Upaya pemanfaatan situs purbakala sebagai sarana pendidikan masyarakat, baik pendidikan formal maupun nonformal, sangat penting, demi mewujudkan kelestarian situs dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," kata Rerie, dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti dari Center for Prehistory Austronesian Studies (CPAS), M Ruly Fauzi mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan perluasan ekskavasi di situs Patiayam, Kudus, Jawa Tengah, untuk mendapatkan data lebih rinci terkait temuan fosil Elephas hasil ekskavasi pada Januari 2024 lalu. Menurut Ruly, ekskavasi yang dilakukan di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah saat ini direncanakan berlangsung hingga 24 Juni mendatang.

"Pada upaya penggalian di situs Patiayam kali ini, tim yang dipimpinnya akan berupaya mengekskavasi area yang lebih luas dan dalam untuk memperoleh data lebih detail, sebagai dasar penelitian lebih lanjut fosil Elephas yang diperkirakan hidup pada 300 ribu tahun lalu," kata Ruly.

Sementara itu, Koordinator Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Prof. Cecep Eka Permana mengungkapkan pemanfaatan situs purbakala seperti Patiayam di Kudus, Jawa Tengah untuk sarana pendidikan yang berkelanjutan merupakan langkah tepat. Saat ini, ujar Cecep, ada sekitar 81 mahasiswa Prodi Arkeologi FIB UI sedang melakukan kegiatan KKL di situs Patiayam yang berlokasi di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

"Di situs Patiayam para mahasiswa dapat mempelajari dasar keterampilan yang harus dimiliki arkeolog di lapangan, sekaligus bisa melihat langsung fosil hasil temuan teman-teman dari CPAS," ujar Cecep.

Selain itu, ungkap Cecep, pada kegiatan KKL di situs purbakala Patiayam ini, para mahasiswa sekaligus belajar bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Karena, untuk mengikuti kegiatan KKL yang direncanakan berlangsung hingga 22 Juni mendatang, para mahasiswa menginap di rumah penduduk sekitar.

"Jadi, upaya peningkatan pelestarian dan pemanfaatan situs-situs purbakala untuk mendukung riset dan proses pendidikan yang berkelanjutan, merupakan langkah yang harus mendapat perhatian semua pihak untuk mewujudkannya," pungkasnya.

Tonton juga video: Penampakan Gigi-Kaki Banteng Purba di Museum Purbakala Patiayam

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |