Jakarta -
Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menggelar Indo Defence 2024 Expo and Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam acara ini, TNI Angkatan Darat (AD) turut memamerkan alutsista yang dimiliki, termasuk alat anti-drone.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan alat anti drone ini merupakan hasil yang dikembangkan oleh Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Dia mengatakan alutsista anti-drone ini mampu melumpuhkan ancaman drone.
"Untuk melumpuhkan ancaman drone dari musuh. Jadi secara singkat, kita bisa mengatakan perlengkapan ini adalah perlengkapan anti-drone yang dikembangkan oleh pusat kesenjataan artileri pertahanan udara (Arhanud)," kata Wahyu kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Rabu (11/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan anti-drone ini bisa dengan cepat mendeteksi ancaman drone. Dia menyebut anti-drone ini dapat mencegah, melumpuhkan, menjatuhkan hingga menghancurkan drone yang mengancam.
"Seperti kita ketahui, pusat kesenjataan artileri pertahanan udara mempunyai tugas pokok untuk melindungi objek-objek vital yang ada di wilayah negara kesatuan di Indonesia," ungkap Wahyu.
"Dan alat ini sangat bagus, sangat-sangat kita perlukan, sehingga efektivitas pencegahan terhadap serangan drone itu dapat kita laksanakan dengan lebih baik," ujarnya.
Selain anti-drone, ada juga alutsista lainnya yang ikut dipamerkan oleh TNI AD. Mulai dari Rifle Perimeter Management System yang mampu mendeteksi arah tembakan dari musuh dan juga mendeteksi lokasi titik koordinat musuh di daerah operasi, body armor vest atau rompi anti peluru hingga aplikasi simulasi alometrik.
Lalu ada juga Integrated Personal Protection atau IPP Set untuk melaksanakan kegiatan personel dalam operasi di gunung hutan. Kemudian ada pula sistem translasi main battle tank Leopard untuk membantu prajurit sebagai operator di kendaraan tempur buatan Jerman tersebut.
"Ada juga sistem peninjauan berbasis pesawat tanpa awak ini dikembangkan oleh pusat kesenjataan artileri medan. Peninjau depan ini nanti yang akan menginformasikan kepada jurutembak kepada tim penembakan berkaitan dengan jarak, berkaitan dengan elevasi yang diperlukan, lalu berkaitan juga dengan medan," terang Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan ada juga pembersih perairan yang ditampilkan oleh TNI AD. Dia menyebut alat ini untuk membersihkan sampah perairan dalam hal ini Gulma, Enceng Gondok dan telah digunakan di danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Ton Dano di Sulawesi Utara.
"Ada juga pompa hidran. Jadi kita punya program unggulan 'TNI AD Manunggal Air', itu kita memenuhi air bersih untuk daerah-daerah yang mempunyai keterbatasan atau kekurangan akses air bersihnya," tutur dia.
Dia juga menyampaikan, pada Indo Defence ini, akan ada diskusi yang dilakukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bersama dengan angkatan bersenjata negara-negara sahabat.
"Pada kesempatan kali ini dimana kepala staf Angkatan Darat mempunyai jadwal-jadwal untuk melaksanakan bilateral dengan pejabat dari Angkatan Darat Negara Sahabat yang hadir pada kesempatan kali ini," pungkasnya.
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini