Siapa sangka di tengah kawasan pesisir Muara Angke, Jakarta Utara, berdiri sebuah lapangan futsal unik yang mengapung di atas air. Bernama Lapangan Futsal Apung Bela Negara, fasilitas ini dibangun di atas ratusan drum plastik yang membuatnya mengambang mengikuti pasang surut air laut, memberi sensasi bermain bola yang tak biasa.
Dirangkum detikcom, Sabtu (28/6/2025), lapangan ini menjadi pusat aktivitas warga, mulai dari olahraga hingga senam bersama ibu-ibu. Warga RW 22 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), menjalankan aktivitas di Lapangan Futsal Apung Bela Negara selama tujuh bulan terakhir.
Terdapat sebuah plang terpampang tepat di depan pintu masuk Lapangan Apung Bela Negara. Lapangan ini berdiri di atas 1.780 kubus HDPE (high density polyethylene) yang menyangga fondasi lapangan berukuran 16 x 28 meter. Di atas kubus, terdapat lapisan pelat GRC (glass reinforced concrete) setebal 9 milimeter, lalu interlocking tiles berbahan HDPE, dan karpet rumput sintetis sebagai permukaan bermain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sekeliling lapangan, enam lampu berdiri tegak, siap menerangi setiap sudut kala malam menjelang.
Lapangan ini didirikan pada 2024 hasil kerja sama Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan. Selain lapangan, di sekitar lokasi juga dibangun rumah apung. Total sebanyak 200 unit rumah apung yang dibangun serta fasilitas lainnya, seperti lapangan dan taman bermain.
Salah seorang warga bernama Maman mengatakan biasanya lapangan futsal apung digunakan oleh warga dan anak-anak di siang hari. Berbagai aktivitas, seperti futsal, senam, hingga bermain voli, dilakukan di lapangan itu.
"Biasa ramainya setelah Zuhur sekitar jam 1, itu mulai ramai buat main bola, kadang ibu-ibu sore senam, voli juga," kata Maman saat ditemui di lokasi.
Dia mengatakan sebelumnya ruang bermain anak di Muara Angke terbilang sempit. Bocah-bocah setempat biasanya bermain sepakbola di ruas jalan.
"Dulu ya di jalan-jalan sempit begini. Malah jadi ganggu yang lagi ngupas kerang," ujarnya.
Ia pun bersyukur, kurang lebih setahun ini anak-anak dapat melakukan kegiatan positifnya di Lapangan Apung Futsal Bela Negara.
"Senang ya, anak-anak nih jadi tersalurkan gitu hobinya. Ibu-ibu, bapak-bapak juga jadi kegiatan lain, buat hiburanlah," imbuhnya.
Warga Sempat Ragu
Lapangan Futsal Apung Bela Negara di RW 22 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). (Brigitta/detikcom)
"Awalnya ini kan daratan. Terus dibangun rumah panggung sama Menteri Pertahanan Prabowo waktu itu, bikin rumah panggung buat warga sini. Terus dikasih fasilitas buat warga sini lapangan futsal apung," kata Badrul saat ditemui di lokasi, Sabtu (28/6).
Badrul sempat heran dan bingung ketika ada rencana pembangunan lapangan di atas air. "Pas awal dibilang mau dibikin lapangan apung, saya mikirnya, ini serius? Gimana caranya?" ujarnya.
Setahun sudah lapangan futsal apung itu berdiri. Badrul menyebut rasa ragu yang dulu dirasakan warga, kini berganti dengan kegembiraan.
"Awalnya nggak nyangka bisa. Tapi ternyata bisa, malah jadi kebanggaan warga sini. Lapangan apung ini, kata orang, mungkin yang pertama begini di Jakarta," ucapnya.
Dia mengatakan lapangan apung ini sering disewakan untuk anak-anak warga Muara Angke maupun warga dari luar Muara Angke. Tarif sewanya pun ramah kantong.
Menurut Badrul, anak-anak cukup bayar Rp 25 ribu per jam untuk menyewa lapangan tersebut. Sementara warga umum dikenai tarif Rp 50 ribu. Nantinya hasil uang sewa itu digunakan untuk perawatan fasilitas.
"Sejam Rp 50 ribu, tapi kadang anak-anak minta Rp 25 ribu. Kan buat perawatan lapangan juga ya," imbuhnya.
(amw/fca)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini