Jakarta -
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memotret langsung kehidupan para calon siswa Sekolah Rakyat. Salah satunya Galih Yahdan Atlantik yang baru tamat sekolah dasar (SD) di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Dalam kunjungannya pada Jumat (27/6), Gus Ipul menyambangi rumah sederhana orang tua Galih, Suratna. Raut bahagia campur haru tampak dari wajah Suratna, antara tidak percaya mendapat kunjungan seorang menteri.
Diketahui, Suratna, yang sehari-hari berjualan nasi uduk dengan penghasilan sekitar Rp 1,5 juta per bulan harus menghidupi lima anggota keluarga di Jakarta. Ketika modal tidak ada, Suratna berjualan kue titipan dari tetangga. Sementara ayah Galih, Karsim Krisdianto, telah lama meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inilah salah satu potret keluarga yang menjadi perhatian Bapak Presiden. Bukan hanya soal bansos, tapi bagaimana anak-anak seperti Galih bisa memperoleh akses pendidikan yang layak, di lingkungan yang aman dan mendukung," ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Sabtu (28/6/2025).
Hal tersebut ia sampaikan saat berada di depan rumah Galih,yang didampingi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Ketua RT setempat, dan para pendamping sosial.
Sekolah Rakyat dengan konsep asrama dan gratis, dirancang untuk menjangkau anak-anak yang berisiko putus sekolah karena kendala ekonomi. Dengan pendekatan multi entry - multi exit, program ini diharapkan menjadi jalan keluar bagi anak dari keluarga miskin seperti Galih.
"Maka itu kita harapkan ini sekolah rakyat bisa meringankan beban orangtua, dan nanti kalau sudah lulus bisa jadi orang hebat, agen perubahan untuk dirinya, untuk keluarganya," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul bertanya langsung pada Galih tentang cita-citanya. "Mau jadi apa nanti?" tanyanya. "Pesepak bola," jawab Galih mantap. "Pelajaran favorit apa?" tanya Gus Ipul lagi. "Matematika," jawab Galih.
"Hebat, semoga nanti nilai-nilainya tetap bagus ya. Dan semoga cita-citamu jadi kenyataan," ucap Gus Ipul.
Kebahagiaan tak hanya tampak di wajah Galih, tapi juga di mata ibunya yang berbinar. Suratna mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada anaknya.
"Saya bersyukur atas berdirinya Sekolah Rakyat, sehingga anak saya bisa melanjutkan sekolah dengan nyaman dan gratis," ungkapnya penuh haru.
Adapun Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem akan mulai berjalan Juli mendatang. Misinya selain memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas juga untuk memutus mata rantai kemiskinan. Dalam skema ini, orangtua siswa dilibatkan. Mereka akan mendapat program pemberdayaan dan rumahnya yang tak layak huni bakal diperbaiki.
Untuk tahap pertama sekolah rakyat di 100 titik dijadwalkan diluncurkan pada tahun ajaran baru mendatang, dengan jumlah 9.755 siswa. Kemudian 100 titik baru sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto juga akan diluncurkan, sehingga total siswa yang belajar di Sekolah Rakyat tahun ini mencapai lebih dari 20 ribu orang, didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan.
"Kalau sekolah ini berhasil, Galih bukan hanya lulus, tapi juga bisa mewujudkan mimpinya. Dan lebih dari itu, dia bisa jadi contoh bahwa mimpi besar tak harus menunggu kondisi serba cukup," pungkas Gus Ipul.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini