Sri Mulyani Ungkap Ancaman Ketidakpastian pada Pasar Keuangan Global

8 hours ago 2

loading...

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, bahwa pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian. Foto/Dok

JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu, Sri Mulyani Indrawati menyatakan, bahwa pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian . Hal ini termasuk kebijakan fiskal Amerika Serikat, konflik geopolitik, dan negosiasi perdagangan yang belum tuntas.

"Di sisi lain dengan kebijakan fiskal Amerika Serikat yang sangat ekspansi mengumumkan tariff policy atau yang disebut liberation day kemudian agak sedikit menurun koreksi pada saat adanya upaya untuk bernegosiasi dan duduk bersama dengan RRT dan sekarang melonjak lagi karena negosiasinya belum conclude dan pada saat yang sama muncul perang baru," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juni 2025, Selasa (17/6/2025).

Dampak terhadap dolar dan rupiah cukup nyata. Meski indeks dolar (DXY) mengalami fluktuasi. “Makanya juga US terhadap rupiah kita rupiah kita cenderung menguat kemarin,” imbuhnya.

Baca Juga: Utang AS dalam Bahaya, Aksi 'Jual Amerika' Guncang Pasar Keuangan

Adapun nilai tukar USD/IDR pada 16 Juni 2025 berada di level Rp16.290, membaik dari titik terendah Rp16.141 seminggu sebelumnya. Namun ancaman konflik global dan ketidakpastian kebijakan fiskal ke depan masih mendorong risiko gejolak pasar.

Menurut Sri Mulyani, volatilitas dolar masih akan terus berlangsung, seiring dengan potensi lonjakan volatilitas di pasar saham. “Pasar saham juga mengalami peningkatan bahkan sempat melonjak tinggi kalau kita lihat di April 2025 itu melonjak spikenya tinggi banget hampir mirip pada saat terjadinya covid,” lanjutnya.

Spike tersebut tercatat saat indeks IHSG sempat turun drastis hingga melewati batas auto-rejection sebesar 9,2% pada April, mengindikasikan tingginya tekanan pasar akibat kekhawatiran tarif global.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |