Pengamat Ingatkan Pentingnya Pilar Pendidikan dan Kesehatan

7 hours ago 2

loading...

Pengamat Hukum dan Politik Pieter C Zulkifli mengingatkan pentingnya pilar pendidikan dan kesehatan di tengah gemuruh politik yang tak kunjung reda. Foto/Istimewa

JAKARTA - Pengamat Hukum dan Politik Pieter C Zulkifli mengingatkan pentingnya pilar pendidikan dan kesehatan di tengah gemuruh politik yang tak kunjung reda. Dia berpandangan bahwa Indonesia tidak kekurangan visi.

Menurut dia, Negara yang kuat tidak dibangun dari gedung-gedung pencakar langit atau seremoni politik, tapi dari anak-anak yang bisa sekolah tanpa takut biaya dan warga yang bisa berobat tanpa menjual tanah.

Dia juga mengungkapkan bila perpecahan politik yang hari-hari ini meruncing hanya akan memperlemah fondasi bangsa. Dia menilai yang dibutuhkan saat ini adalah konsensus nasional untuk membangun sistem pendidikan dan kesehatan yang berpihak pada rakyat.

Baca juga: Guru Besar Kedokteran Ajukan Mosi Tak Percaya pada Menkes, Pengamat: Reputasinya Sudah Anjlok

"Jika itu menjadi komitmen bersama, maka kita tidak hanya mengejar ketertinggalan, tapi juga bisa memimpin dalam peradaban dunia," kata Pieter Zulkifli dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Pieter Zulkifli kembali menegaskan bahwa sekarang sudah saatnya Indonesia belajar dari Tiongkok, bukan untuk meniru bentuknya, tapi mengambil semangatnya. "Bahwa negara yang besar, adalah negara yang mencerdaskan dan menyehatkan rakyatnya lebih dulu. Sebab dari sanalah, kekuatan sejati sebuah bangsa dimulai," tegasnya.

Dia mengingatkan jika bangsa yang abai pada kecerdasan dan kesehatan rakyatnya akan terus menjadi penonton dalam panggung global. "35 tahun lalu, dunia nyaris tak melirik Tiongkok. Negara ini dianggap tertinggal, miskin, dan terlalu sibuk dengan urusan dalam negerinya. Namun hari ini, Tiongkok berdiri sebagai kekuatan ekonomi dan politik dunia," katanya.

Baca juga: Polemik UKT, DPD RI Minta Permendikbudristek No 2/2024 Dikaji Ulang

Mantan Ketua Komisi III DPR ini mengatakan ketergantungan global terhadap manufaktur, teknologi, hingga lembaga pendidikan dan kesehatannya menjadi bukti bahwa kebangkitan peradaban bukan mitos jika dibangun dengan visi jangka panjang dan kebijakan yang konsisten. "Bagaimana dengan Indonesia? Kita memiliki sumber daya alam melimpah, bonus demografi, dan letak geografis strategis. Namun kita belum beranjak jauh," ucapnya.

Menurutnya, sering kali terjebak dalam euforia pertumbuhan tanpa menata fondasi negara yang kokoh. “Banyak hal besar dibicarakan dari pembangunan infrastruktur, digitalisasi, hingga pemberantasan korupsi, namun pendidikan dan kesehatan belum sungguh menjadi prioritas pembangunan," kata Pieter Zulkifli.

Dia mengatakan sejarah negara-negara maju selalu dimulai dari dua pilar utama, yaitu pendidikan yang mencerdaskan dan sistem kesehatan yang merata. Tanpa keduanya, kata dia, pembangunan hanya akan menghasilkan ilusi kemajuan.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |