Sekolah Rakyat & SLB Berdampingan, Kemensos Pastikan Tak Ganggu Aktivitas

8 hours ago 5

Jakarta - Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 9 Kota Bandung resmi beroperasi di Kompleks Sentra Wytaguna, Kota Bandung. Sekolah rakyat ini berdampingan langsung dengan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Supomo menegaskan keberadaan Sekolah Rakyat tidak mengganggu aktivitas SLB meski letaknya berdampingan.

"Gedung Sekolah Rakyat menggunakan bangunan terpisah. Bahkan saat ini lebih nyaman karena sudah selesai renovasi," jelas Supomo dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).

Ia memastikan meskipun gedung SLB berada di area dan milik Sentra Wytaguna milik Kemensos, tapi tidak ada pengurangan kenyamanan bagi pelajar SLB akibat kehadiran Sekolah Rakyat.

Lebih lanjut, Supomo mengungkapkan SRMP 9 Kota Bandung memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin (14/7).

Kepala Sekolah SRMP 9 Kota Bandung, Setia Nugraha menjelaskan tahun ini sekolah menerima 50 peserta didik. Jumlah ini erdiri dari 30 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan. Para siswa tinggal di asrama, dididik untuk mandiri, dan dibekali program karakter.

"Anak-anak kami latih untuk hidup mandiri. Di asrama, mereka dibiasakan bangun pagi, ibadah di masjid, olahraga, dan mengikuti pembelajaran seperti SMP pada umumnya. Bedanya, di Sekolah Rakyat ini ada tambahan pendidikan karakter, kebangsaan, penguasaan bahasa, dan keterampilan digital," kata Setia.

Setia mengatakan para siswa juga dikenalkan nilai-nilai kebersamaan dalam program asrama. "Tujuannya membentuk pribadi unggul, berkarakter, dan siap bersaing," tambahnya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Sekolah SLBN A Pajajaran, Rian Ahmad Gumilar menyambut baik kehadiran Sekolah Rakyat di lingkungan yang sama. Ia memastikan tidak ada gangguan pembelajaran di SLB.

Saat ini, sebanyak 114 siswa SLB mengikuti MPLS, termasuk 26 peserta didik baru dari TK, SDLB, dan SMPLB. Rian pun berharap adanya kolaborasi positif antara kedua sekolah.

Dengan keberadaan dua lembaga pendidikan di satu kawasan, diharapkan dapat saling memperkuat dan membentuk lingkungan pendidikan yang ramah, inklusif, serta membangun karakter generasi penerus bangsa.

"Mudah-mudahan ke depan tercipta lingkungan inklusif. Anak-anak Sekolah Rakyat bisa mengenal dan memahami teman-teman berkebutuhan khusus, dan kami pun bisa beradaptasi dengan keberadaan mereka," pungkas Rian.

Simak juga Video: Mensos Tegaskan Ijazah Sekolah Rakyat Setara dengan Sekolah Formal

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |