Jakarta -
Polisi menyampaikan perkembangan terkini kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), pria ADP (39), yang tewas dengan kepala terlilit lakban di kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan.
"Tadi pagi rekan-rekan kami dari penyelidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali melakukan olah TKP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).
Ade Ary mengatakan olah TKP melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, Inafis Bareskrim, hingga dokter RSCM yang melakukan autopsi terhadap korban. Olah TKP lanjutan dilakukan untuk membuat terang perkara yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan kolaborasi inter-profesi dalam proses pengungkapan sebuah peristiwa prinsip-prinsip profesional, proporsional, kemudian kecermatan. Kehati-hatian itu selalu kami pegang," ujarnya.
Ade Ary menambahkan kasus akan diusut tuntas dengan mengedepankan scientific crime investigation. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.
"Jadi pada prinsipnya penanganan kasus ini akan kami tangani dengan sebaik-baiknya secara proporsional dan juga profesional berdasarkan SOP yang berlaku," imbuhnya.
Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.
Aktivitas Terakhir Korban
Polisi menjelaskan aktivitas terakhir diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang tewas di dalam kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat. Polisi menyebut korban sempat menyapa penjaga kos pada malam sebelum tewas.
"Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00, jam sepuluhan mendekati 22.30 WIB. Dia nyapa (penjaga kos) 'Ayo, Mas', gitu aja," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi saat dihubungi, Selasa (8/7).
Rezha mengatakan korban tampak mengambil pesanan makanan dari ojek online. Dia menyebut korban sempat makan di ruang makan kosan.
"Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah," ujar Rezha.
Dia menyebut korban tampak masuk ke kamar dan tidak terpantau lagi dari CCTV. Dia juga menjelaskan komunikasi terakhir yang dilakukan korban ialah menghubungi istri pada pukul 21.00 WIB.
"Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB, ke istrinya ya. Istrinya pun mengiyakan telepon istrinya. (Komunikasi) normal," jelas Rezha.
Dia menyebut belum ditemukan adanya pihak lain yang menemui korban sebelum tewas. Dia juga menjelaskan bahwa korban tinggal di kamar kos seorang diri.
"Sampai saat ini sih belum kita mengarah ke sana ya. (Di kamar) seorang diri," sebutnya.
(wnv/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini