Jakarta -
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau langsung rumah calon siswa Sekolah Rakyat di Kota Batu, Jawa Timur. Kunjungan dilakukan untuk memastikan program 'Sekolah Rakyat' yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto benar-benar menyasar keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Salah satu keluarga yang dikunjungi adalah rumah Nayra Syalisya, calon siswi jenjang SMP yang kini tengah mengikuti seleksi administrasi. Gus Ipul menyebut, Nayra berasal dari keluarga desil 1 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN), yaitu kelompok 10 persen warga dengan kondisi ekonomi terbawah.
"Saat ini lagi berkunjung ke rumah pak Kadis. Pak Kadis ini satu profil keluarga yang masuk di desil 1. Beliau rumahnya masih ngontrak, ya, sangat kecil sekali. Kemudian punya putra-putri tiga, salah satu yang pertama namanya Nayra," tutur Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan, program ini tidak akan mengganggu sekolah umum, karena dirancang khusus untuk menjangkau anak-anak yang benar-benar membutuhkan. Gus Ipul juga menekankan pentingnya integritas dalam proses seleksi.
"Sekolah Rakyat ini memang diperuntukkan bagi mereka yang berada di desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN). Desil 1 itu 10 persen penduduk Indonesia terbawah yang di situ adalah miskin dan miskin ekstrem," ujarnya.
Gus Ipul juga mengatakan ketika nanti Nayra masuk di Sekolah Rakyat akan tinggal di asrama dengan lingkungan yang baik sehingga bisa belajar dengan tenang. Ia juga berpesan kepada Nayra untuk tetap bangga kepada orangtuanya apapun keadaannya.
"Kalau sudah lulus jadi agen perubahan untuk diri sendiri, untuk keluarga dan untuk lingkungan. Kita ingin Nayra ini nanti punya pendidikan dan masa depan yang baik. Apapun keadaannya Nayra tetap bangga sama orangtuanya," jelasnya.
Ia menegaskan kepada Pemerintah Daerah untuk tidak melakukan KKN dalam proses seleksi siswa Sekolah Rakyat.
"Tidak boleh ada KKN, tidak boleh ada titipan-titipan termasuk dari titipan menteri, titipan gubernur, titipan itu tidak ada," pungkasnya.
Selain itu, Gus Ipul menjelaskan yang akan menjadi siswa di Sekolah Rakyat adalah murni dari masyarakat yang berada di desil 1 dan 2 DTSEN, kemudian dilakukan kunjungan ke lapangan untuk pengecekan lalu hasilnya disepakati oleh pihak pemerintah daerah.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini