Jakarta -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima audiensi dari Maarif Institute di Kantor Kementerian Kebudayaan. Pertemuan ini menjadi ajang silahturami sekaligus dialog strategis untuk menjajaki potensi kolaborasi di bidang kebudayaan, pendidikan, dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan.
Direktur Eksekutif Maarif Institute, Andar Nubowo, menyampaikan Maarif Institute tengah memperkuat visinya yang berpijak pada nilai keindonesiaan, keislaman, dan kemanusiaan. Sejumlah program unggulan pun tengah dijalankan untuk membangun narasi keislaman progresif, moderat, dan majemuk yang sejalan dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Program-program tersebut di antaranya Maarif World Award yang memberi penghargaan bagi tokoh-tokoh lokal dengan pengaruh besar; Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif; Jambore Pelajar Teladan Bangsa sebagai kaderisasi bagi pelajar SMA se-Indonesia; serta Maarif Fellowship bagi mahasiswa tingkat akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap semua program itu dapat sejalan dengan kebijakan kebudayaan nasional di bawah kepemimpinan Fadli Zon, sekaligus membentuk masyarakat yang inklusif, toleran, dan maju.
Menanggapi hal itu, Fadli Zon menyambut baik inisiatif Maarif Institute. Ia menegaskan keterbukaan kementeriannya terhadap berbagai bentuk kerja sama untuk memajukan kebudayaan Indonesia.
"Kami selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pemajuan kebudayaan, termasuk dengan Maarif Institute. Karena seperti kita tahu bahwa budaya kita sangat luas, mulai dari cagar budaya, warisan sejarah, museum, hingga budaya populer seperti film dan musik," ungkap Fadli dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, salah satu wacana kolaborasi yang digagas adalah kemungkinan keterlibatan Kementerian Kebudayaan dalam program Bulan Buya Syafii yang akan digelar pada 30-31 Juli mendatang, di mana Menbud Fadli Zon diminta menjadi pembicara utama.
Fadli pun berharap pertemuan ini menjadi awal dari hubungan kelembagaan yang kuat dan berdampak nyata di tengah masyarakat.
Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Maarif Institute, yakni Direktur Eksekutif Andar Nubowo, Kepala Kesekretariatan Supriadi, serta jajaran kepengurusan Maarif Institute. Sementara itu, dari pihak Kementerian turut hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Wawan Yogaswara, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri, serta Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis.
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini