Menaklukkan Jantung Kalimantan: Di Balik Peluh dan Aspal Tour de Loksado

12 hours ago 4

loading...

Event olahraga sepeda tahunan bergengsi, Tour de Loksado, kembali digelar di Kalimantan Selatan sebagai ajang rutin yang menjadi ikon sport tourism. Foto: ist

BANJARMASIN - Di bawah terik matahari Kalimantan, ratusan pedal sepeda berputar serempak, membelah jalanan sepanjang 176 kilometer. Ini adalah Tour de Loksado 2025, perhelatan tahunan yang lebih dari sekadar balapan. Tapi, sebuah ziarah, ujian ketahanan fisik dan mental melintasi jantung Provinsi Kalimantan Selatan.

Selama tiga hari, dari 11 hingga 13 Juli, sebanyak 463 pesepeda dari seluruh penjuru Indonesia meninggalkan zona nyaman mereka. Mereka datang bukan hanya untuk adu cepat, tetapi untuk menaklukkan rute yang memadukan aspal mulus perkotaan dengan tanjakan pedesaan yang menantang, sambil disuguhi keindahan alam dan denyut nadi budaya yang menjadi jiwa sejati "Bumi Lambung Mangkurat".

Bukan Sekadar Lomba, Tapi Sebuah Misi

 Di Balik Peluh dan Aspal Tour de Loksado

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Pariwisata, secara cerdas membungkus event ini dengan tema "Sepeda, Alam dan Budaya". Strategi serta misi untuk "menjual" pesona tersembunyi Kalsel kepada dunia luar melalui lensa sport tourism.

"Event sport tourism ini bertujuan mengangkat potensi pariwisata Kalimantan Selatan melalui olahraga, sekaligus mempromosikan kawasan dengan pemandangan alam yang mempesona dan budaya lokal yang kaya," jelas Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, H. Muhammad Syarifuddin dalam keterangannya, belum lama ini.

Rute yang dirancang adalah bukti dari misi tersebut. Dimulai dari titik 0 KM Kota Banjarmasin, para peserta diajak melintasi 2 kota dan 4 kabupaten, sebelum akhirnya mencapai garis finis di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan—sebuah kawasan yang terkenal dengan keindahan alam pegunungannya.

Medan Perang Berbagai Generasi

Di balik angka 463 peserta, tersimpan keragaman menarik. Arena ini menjadi medan perang berbagai generasi, terbagi dalam 6 kelas balapan: mulai talenta muda di kelas Junior U-19, para profesional di Men Elite dan Women Open, hingga para veteran yang tak kenal lelah di kelas Master A, B, dan C.

Perlombaan itu sendiri dibagi menjadi dua tahap yang menguji strategi berbeda. Tahap pertama adalah sebuah touring kebersamaan dari Banjarmasin menuju Kandangan, di mana fokusnya adalah menikmati perjalanan.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |