Istana Sebut Penunjukan Dubes Tak Melulu Karier tapi Kompetisi-Relasi

5 hours ago 3

Jakarta -

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi membeberkan pertimbangan penunjukan calon duta besar RI untuk negara lain. Menurutnya, pertimbangan itu sekaligus menjadi ranah prerogatif Presiden.

"Kalau penunjukan duta besar itu kan memang hak prerogatif Presiden. Pertimbangannya tentu banyak. Termasuk juga pertimbangan situasi global, tentu juga menjadi pertimbangan besar dari Presiden Prabowo," kata Hasan kepada wartawan di kantornya Gedung Kwarnas Pramuka, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk 24 calon duta besar. Dari total itu, 18 calon memiliki latar belakang karier diplomat, sementara sisanya nonkarier. Menurut Hasan, penunjukan dubes tak melulu soal karier, tapi juga mempertimbangkan keluwesan hingga jaringan relasi dengan negara penempatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari 24 ini, mungkin 18 calon karier, bener ya? 18 itu adalah calon karier yang memang berkarier di Kementerian Luar Negeri dan maksudnya diplomat. Ada sisanya itu orang-orang yang dianggap punya kemampuan, punya modal sosial, punya keluwesan, punya kelincahan, banyak network di negara yang bersangkutan. Jadi, kalau berbasis integritas, kompetensi, pengalaman tidak melulu harus karier, tapi kompetensi, networking, tahu seluk-beluk sebuah negara itu menjadi pertimbangan penting juga untuk menunjuk seorang duta besar," ujarnya.

Hasan menyebut 24 calon dubes yang diajukan Prabowo sekaligus untuk mengisi kekosongan posisi di negara-negara tersebut, sehingga perlu diisi. Juga untuk menjalin hubungan lebih baik dan erat dengan negara-negara sahabat.

"Jadi nanti diharapkan ke depan juga para duta besar ini bisa meningkatkan hubungan baik negara kita dengan negara sahabat. Tentu tidak hanya dalam soal ekonomi, tidak hanya dalam soal diplomasi, tapi dalam segala macam hal untuk menciptakan perdamaian dunia. Ini penting, Pak Presiden selalu sampaikan, menciptakan tatanan dunia yang stabil. Karena begitu tatanan dunia tidak stabil, pasti punya impact terhadap banyak hal, termasuk perekonomian negara kita," ujarnya.

Terkhusus penempatan di Amerika Serikat yang sudah kosong beberapa tahun belakangan ini, penempatan ini tidak semata karena adanya kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump, tapi juga untuk hubungan jangka panjang.

"Termasuk juga di Amerika kan sudah kosong beberapa tahun dan harus segera diisi. Tentu kepentingannya adalah untuk kepentingan jangka panjang. Hubungan baik, diplomasi, hubungan kerjasama, hubungan ekonomi kita dengan Amerika Serikat dalam jangka panjang. Tentu tidak hanya spesifik untuk satu-dua tujuan tertentu, tapi untuk kepentingan kita di jangka panjang. Kira-kira seperti itu," ujarnya.

(eva/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |