Jakarta -
Momen Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah tinggal menghitung hari. Para pedagang hewan kurban pun semakin gencar mempromosikan kambing serta sapi kepada warga yang hendak berkurban.
Seperti Ichsan (46), salah satu pedagang hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia mengatakan hewan kurbannya semakin diminati calon pembeli.
"Dari sebelum sebulan mau hari kurban pun maju pesat," kata Ichsan ditemui di lapak dagang hewan kurbannya, Jl KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ichsan mengaku bersyukur karena tahun ini dagangannya semakin laris dibanding tahun sebelumnya. Stok hewan kurbannya kali ini berbeda dari sebelumnya karena dia juga menjual sapi.
Ichsan membagi rahasia penjualan hewan kurbannya bisa laris manis tahun ini. Dia mengaku tidak mengincar untung besar, baginya menjual hewan kurban seperti membantu orang lain untuk bersedekah.
"Kita kan ngambil untung nggak gede-gede jual cepet aja kita. Lagian kalau untung gede-gede kita nggak bantu orang yang mau kurban dong," ungkap dia.
"Ibarat kata 'ke cibitung dagang minyak, pedagangnya kena sakit cacar. Ngambil untung, jangan banyak-banyak, sedikit yang penting lancar'," sambung Ichsan.
Dia menjelaskan harga hewan yang dijualnya masih terhitung murah. Untuk jenis kambing, harga termurah yang ditawarkan yakni Rp 2,5 juta hingga Rp 12 juta diukur dari tinggi besar ukuran tubuh kambing.
Sementara untuk sapi, dijual mulai harga Rp 20 juta per ekor dengan bobot 300 kilogram. Dari harga penjualan tersebut, dia mengatakan hanya mengambil untuk sekitar 300-500 ribu per ekor.
"Ini kan cuma setahun sekali, paling Rp 300-500 ribu untung per ekor. Itu belum diitung modal terpal, tenda, segala macam, gaji anak buah. Paling bersih-bersih (untung) seekor cuma Rp 100 ribu. Kita kan dagangnya grosiran juga," tuturnya.
Selain harga yang terjangkau, Ichsan mengungkapkan hewan kurban yang dijualnya juga terjamin mutu dan kualitasnya, termasuk kesehatan hewan tersebut. Sebab, kata dia, hewan-hewan kurban tersebut rutin diberi vitamin.
"Kita kasih vitamin, obat-obatan lah, kayak biodin, biodin tuh obat daya tahan tubuh hewan, vitamin B Complex, obat cacing. Obat cacing tuh buat cacing-cacing yang sekiranya ada di tubuh si hewan, yang bikin pada malas makan. Ketika itu racun-racun keluar dari perut, jadi nafsu makan dah tuh sapi sama kambing," imbuhnya.
Simak juga Video: Hati-hati Sapi Gelonggongan saat Memilih Hewan Kurban
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini