Gerakan Pesta Rakyat, BNNP Kepri Gandeng Warga Musnahkan Barbuk 2,11 Ton Sabu

3 days ago 13

Jakarta -

Badan Narkotika Nasional Kepulauan Riau (BNNP Kepri) akan menggelar kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba seberat 2,11 ton sabu. Berbeda dengan yang lain, pemusnahan narkotika itu akan melibatkan masyarakat.

Pemusnahan 2,11 ton sabu itu merupakan rangkaian dari gerakan bertajuk Pesta Rakyat Antinarkoba yang akan digelar 10 Juni mendatang. Kepala BNNP Kepri, Brigjen Hanny Hidayat, mengatakan keterlibatan masyarakat dalam pemusnahan narkotika itu menjadi bukti perang terhadap narkoba sebagai komitmen bersama.

"Jika sabu ini lolos ke pasaran, 8 juta jiwa bisa jadi korban. Karena itu, pemusnahan ini menjadi sangat penting, dan tahun ini kami libatkan langsung masyarakat sebagai bentuk edukasi dan partisipasi aktif," kata Hanny kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara pesta rakyat itu juga akan dimeriahkan sejumlah artis, mulai Iwa K, Yeyen Lidya, hingga Bemby. Iwa K, yang pernah tersandung kasus narkoba, juga akan menjadi salah satu pembicara agar anak-anak muda menghindari penggunaan narkoba.

"Acara ini bukan hanya seremonial. Ini gerakan kolektif. Kami ingin masyarakat punya rasa memiliki dalam perang melawan narkoba. Kalau masyarakat dilibatkan, kesadaran itu tumbuh dari dalam," ujar Hanny.

Puncak acara akan ditandai dengan pemusnahan sabu oleh warga yang dipilih secara acak. Mereka akan menggunakan perlengkapan keselamatan dan diarahkan langsung oleh tim dari BNN. Ini adalah pertama kali masyarakat umum diberi peran langsung dalam pemusnahan narkotika di Kepri.

Kegiatan ini akan digelar di Dataran Engku Putri, Batam Center, dan terbuka untuk umum. BNNP Kepri berharap masyarakat datang, ikut jalan sehat, bergembira, sekaligus menunjukkan sikap tegas menolak narkoba.

Acara tersebut juga akan dihadiri oleh Kepala BNN RI, Kementerian Polhukam selaku koordinator Desk Narkoba, Bea-Cukai, TNI, Polri, sivitas akademika, tokoh masyarakat berbagai suku di Kepulauan Riau, tokoh masyarakat pesisir, hingga tokoh lintas agama.

(ygs/imk)