BMKG Ungkap Kondisi Cuaca Saat KMP Tunu Jaya Tenggelam di Selat Bali

4 hours ago 3

Jakarta -

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi cuaca saat insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dalam kondisi normal. Namun, Dwikorita mengatakan gelombang arus saat itu melampaui batas.

Hal itu disampaikan Dwikorita saat rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025). Mulanya, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mempertanyakan kondisi cuaca saat peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Jaya.

"Ibu tolong jelaskan kondisi cuaca di Selat Bali, karena kapal ini baru berlayar sekian menit 1,2 nautical mile, baru 2 kilometer masih kelihatan langsung tenggelam, jangan-jangan waktu sandar barang ini sudah bermasalah," kata Lasarus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwikorita memastikan cuaca saat itu dalam kondisi normal. Namun, kata dia, kondisi arus melampaui batas.

"Dari kondisi cuaca, terutama kondisi gelombang kecepatan dan arah gelombang, kemudian kecepatan dan arah angin itu kondisinya normal tidak ada," kata Dwikorita.

"Jadi ada batas yang tidak boleh dilampaui, namun untuk kondisi arus itu sedikit melampaui," sambungnya.

Dwikorita mengatakan gelombang arus dinyatakan aman ialah dalam batas 1,2 meter per detik. Namun, saat itu, gelombang arus mencapai 1,4 meter per detik.

"Namun untuk kondisi arus itu sedikit melampaui, jadi batasnya itu 1,2 m per detik ini melampaui jadi 1,4. Ini kami selalu ada pemantauan dari radar maritim," paparnya.

Lasarus lalu kembali mempertanyakan kondisi cuaca saat insiden terjadi. Dia bertanya kondisi cuaca apakah dalam kondisi normal.

"Saya ulang ibu cuaca normal? Kalau kategori normal?" tanya Lasarus.

"Cuaca normal," jawab Dwikorita.

"Hanya arus? Arusnya lebih cepat dari 1,2? Pertanyaan saya gini kalau arus 1,2 itu kategori masih aman?" tanya Lasarus.

"Kalau 1,2 aman," jawab Dwikorita.

Dwikorita mengatakan, jika hanya lebih sedikit dari 1,2 meter per detik, masih dalam kategori aman. Tetapi, kata dia, masuk ke level waspada.

"Kalau lebih (1,2)?" tanya Lasarus.

"Tergantung lebihnya berapa. Ini lebihnya karena lebih sedikit itu level paling rendah risiko yaitu waspada," jawab Dwikorita.

"Termasuk kategori aman dong harusnya," kata Lasarus.

"Iya aman ke arah waspada dan itu pun ada briefing sebelum (beroperasi). Jadi ada briefing rutin kepada pengelola pelabuhan penyeberangan dan user, itu dua kali briefing pagi dan malam, itu ada briefing dan itu sudah disampaikan dan kondisinya masih bertahan tidak berubah, tapi kalau cuacanya tidak masalah hanya harusnya itu sedikit meningkat hanya sisi itu," ungkap Dwikorita.

Simak Video: 1 Jenazah Diduga Korban KMP Tunu Pratama Ditemukan Mengapung

(amw/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |