3 Tuduhan AS dan Israel ke Iran Tidak Pernah Terbukti yang Memicu Perang 12 Hari

13 hours ago 4

loading...

AS dan Israel menuduh banyak hal kepada Iran tanpa adanya bukti. Foto/X

TEHERAN - Israel dan Amerika Serikat memiliki serangkaian tuduhan yang tidak pernah dibuktikan sehingga memicu perang 12 hari. Perang itu menjadi benalu yang mengganggu hubungan Iran dengan dunia internasional.

Serangan itu tampaknya telah direncanakan dengan saksama, menghantam target militer dan pemerintah serta menewaskan beberapa pemimpin militer senior – termasuk kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Hossein Salami, dan kepala staf angkatan bersenjata, Mohammad Bagheri. Ilmuwan nuklir Iran terkemuka juga termasuk di antara yang tewas.

3 Tuduhan AS dan Israel ke Iran Tidak Pernah Terbukti yang Memicu Perang 12 Hari

1. Iran Tidak Serius dalam Negosiasi Nuklir

Melansir Al Jazeera, serangan itu terjadi meskipun ada negosiasi antara Iran dan sekutu utama Israel, Amerika Serikat, mengenai masa depan program nuklir Teheran, yang menyebabkan banyak orang menduga bahwa ancaman tindakan Israel merupakan taktik terkoordinasi untuk memberikan tekanan tambahan pada Iran.

Dukungan AS tetap penting bagi Israel. Selain bertindak sebagai pelindung utama negara, Washington juga bertindak sebagai perisai permanen terhadap kritik terhadap Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa, sering kali menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kecaman resmi terhadap sekutunya meskipun ada tuduhan pelanggaran berulang-ulang Israel terhadap hukum internasional.

Dan serangan terhadap Iran – kekuatan regional yang kuat dengan kelompok sekutu di seluruh Timur Tengah – pada akhirnya merupakan langkah berisiko bagi Israel, yang mengharapkan tanggapan Iran, dan AS, yang telah mengerahkan tentara di seluruh wilayah.

Baca Juga: 4 Fakta Pemerkosaan Jadi Senjata pada Perang di Kongo

2. Iran Mengembangkan Bom Nuklir

Apakah Iran menimbulkan ancaman nuklir yang akan segera terjadi bagi Israel? Keunggulan militer Israel di Timur Tengah bukan hanya karena persenjataan konvensionalnya atau dukungan AS, tetapi juga karena keunggulan yang dimilikinya yang tidak dimiliki negara lain di kawasan itu: senjata nuklir.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |