3 Negara Paling Sengsara Jika Iran Tutup Selat Hormuz, 2 di Antaranya Punya Bom Nuklir

4 hours ago 3

loading...

India, China, dan Jepang menjadi negara paling menderita jika Iran nekat menutup total Selat Hormuz. Sebab, tiga negara itu importir minyak terbesar di dunia. Foto/Global News

JAKARTA - Ada tiga negara yang akan sengsara jika Iran benar-benar mewujudkan ancamannya, yakni menutup Selat Hormuz. Ancaman tersebut muncul sebagai balasan atas serangan Amerika Serikat (AS) terhadap tiga situs nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Ancaman itu bukan gertakan kosong. Pada hari Minggu (22/6/2025), Parlemen Iran dilaporkan telah menyetujui rencana penutupan total selat tersebut, dan kini tinggal menunggu lampu hijau dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Bila skenario itu terjadi, dampaknya bisa mengguncang pasar energi global, terutama bagi negara-negara yang menggantungkan hidupnya pada jalur sempit selebar 39 km itu.

Baca Juga: Mengapa Rusia Tak Bantu Iran Melawan Israel? Ini Jawaban Putin yang Mengejutkan

Menurut data Badan Informasi Energi AS (EIA), setiap harinya 20,5 juta barel minyak mentah melewati Selat Hormuz. Itu artinya, sepertiga dari seluruh minyak yang diperdagangkan secara global bergantung pada selat ini.

Lantas, siapa yang paling sengsara jika Iran betul-betul “menggembok” Selat Hormuz?


3 Negara Paling Sengara Jika Iran Tutup Total Selat Hormuz

1. India

India adalah salah satu importir minyak terbesar dunia, dan hampir 85% dari total kebutuhan minyaknya berasal dari luar negeri.

Dari jumlah itu, lebih dari 60% berasal dari negara-negara Teluk—seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Irak—yang semuanya mengekspor lewat Selat Hormuz.

India, salah satu negara pemilik bom nuklir, akan mengalami lonjakan harga minyak domestik karena karena sampai sekarang masih subsidi energi.

Dampak lain yang akan dirasakan India adalah inflasi dan tekanan fiskal, di mana harga pangan dan biaya transportasi bisa naik drastis. Kemudian kurs rupee bisa melemah karena meningkatnya impor minyak dalam dolar Amerika Serikat. Bahkan, pertumbuhan ekonominya akan terhambat, terutama di sektor industri dan logistik.

“Jika pasokan energi terganggu bahkan hanya seminggu, sektor penerbangan dan manufaktur India bisa lumpuh,” tulis The Hindu Business Line dalam laporannya.

India juga tidak memiliki cadangan minyak strategis yang cukup besar untuk bertahan lebih dari 30 hari dalam situasi krisis energi.


2. China

China, yang juga memiliki bom nuklir, adalah salah satu importir minyak terbesar di dunia, dengan konsumsi mencapai lebih dari 14 juta barel per hari.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |