Jakarta -
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyampaikan desa memiliki peran dan posisi yang sangat strategis bagi sebuah negara. Karena itulah, Presiden Prabowo Subianto memasukkan agenda pembangunan desa ke dalam Asta Cita ke-6.
Asta Cita ke-6 yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk mewujudkan pemerataan ekonomi sekaligus pemberantasan kemiskinan.
"Ini dua sisi mata uang, pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Jadi kalau ekonomi sudah merata Insyaallah kemiskinan akan bisa kita atasi atau kita berantas. Maka Asta Cita ke-6 ini penting kita sama-sama sukseskan," ujar Yandri dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia mengatakan, mayoritas program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo saat ini menyasar desa. Mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Untuk menyukseskan program-program tersebut, ia mengajak para pemuda agar terlibat aktif. Menurutnya, pemuda adalah elemen penting dalam estafet kepemimpinan, estafet pembangunan, dan pemudalah yang menyelamatkan bangsa Indonesia di masa-masa yang akan datang.
"Siklus ekonomi ada BUMDes, Kopdes Merah Putih dan MBG, ini perannya bisa diambil oleh pemuda. Ayo kita sambut Program Bapak Presiden Prabowo untuk menuju Indonesia emas 2045. Jangan sampai pemuda sebagai penonton, tidak boleh, pemuda harus kerja nyata, desa mana yang mau digarap, Kopdes mana yang mau digarap," lanjutnya.
Yandri menyebut, bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia pada 2030 hingga 2045 menjadi momentum emas untuk mendorong bangsa ini tampil sebagai pemain utama di kancah internasional. Namun, hal itu hanya bisa terwujud jika para pemuda mau berkomitmen dan terlibat aktif.
Ia mengatakan dalam menatap masa depan Indonesia yang lebih baik, kuncinya ada di pemuda. Karena itu, ia mendorong KNPI untuk berperan sebagai pemicu dan pemacu semangat generasi muda dalam mensukseskan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto.
Yandri juga mengingatkan agar Indonesia tidak mengalami nasib serupa Jepang dan Korea Selatan yang tengah menghadapi tantangan serius akibat urbanisasi besar-besaran. Menurutnya, masyarakat di dua negara tersebut kini banyak yang meninggalkan desa, sehingga pertumbuhan ekonomi pun mengalami kontraksi, bahkan jumlah penduduk menurun drastis.
"Yang penting jangan sampai urbanisasi yang ada di Jepang dan Korea Selatan menghampiri Indonesia. Kita ciptakan gula-gula di desa, Insya Allah arus urbanisasi, arus pergerakan manusia dari desa ke kota bisa kita stop dengan memajukan dan membahagiakan warga desa," pungkasnya.
Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Wamen P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla, Wamen Dikti Saintek Fauzan, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati, Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, serta Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
Tonton juga Video: Festival Bangun Desa Bangun Indonesia, Mendes PDT Canangkan Gerakan Desa Peduli Sampah
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini