Program Peningkatan Pangan dan Wakaf Tunai Produktif ICMI Beri Maslahat Besar

4 hours ago 3

loading...

Program Peningkatan Pangan dan Wakaf Tunai Produktif ICMI Beri Maslahat Besar/Kemenag

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama menilai program Program Brigade Pangan Cendekia dan Program Wakaf Tunai Produktif Pangan Cendekia yang diinisiasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) merupakan program berdampak dan memberi maslahat besar bagi masyarakat, terutama bagi kalangan petani.

Hal tersebut disampaikan Sekretatis Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin yang mewakili Menteri Agama saat menghadiri Tanam Perdana Program Brigade Pangan Cendekia dan Program Wakaf Tunai Produktif Pangan Cendekia di Desa Wanasari, Indramayu, Jawa Barat.

"Atas nama Kementerian Agama, atas nama pemerintah saya ingin mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya apresiasi setinggi-tingginya kepada Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang menginisiasi program yang insya Allah sangat berdampak ini," terang Kamaruddin Amin, Minggu (20/7/2025).

Baca Juga: Bagaimana Status Anak di Luar Nikah Menurut Islam?

Kamaruddin mengatakan, kecendekiawanan, intelektualitas, scholarship seseorang itu tidak ditentukan oleh berapa luas ilmu yang dimiliki. "Berapa dalam ilmu kita, seluas apa horizon kita, tapi sangat ditentukan oleh seberapa besar dampak yang kita berikan kepada orang lain," kata Kamaruddin yang juga menjabat Ketua Badan Wakaf Indonesia.

"Begitu juga beragama, beragama tidak hanya dilihat dari sejauh mana kesalehan vertikal kita, tapi sejauh mana dampak yang kita berikan kepada manusia," ujarnya.

"Dan inilah yang sedang dilakukan oleh ICMI yang sedang menerjemahkan intelektualitasnya, yang sedang menerjemahkan kesarjanaannya untuk bisa impact full, untuk bisa berdampak kepada manusia," lanjutnya.

Kepada Bupati Indramayu Lucky Hakim, Kamaruddin Amin menyebut bahwa Kabupaten Indramayu berpotensi menjadi Kota Wakaf di Indonesia. "Indramayu ini sangat berpotensi untuk menjadi salah satu kota wakaf Indonesia. Ketika Indramayu nanti menjadi kota wakaf, banyak sekali yang bisa disinergikan. Banyak sekali potensi yang bisa dikapitalisasi," terang Kamaruddin.

Ia mengungkapkan, dulu ketika orang bicara wakaf, bayangan orang itu adalah tanah, bayangan orang itu adalah kuburan, masjid, yang sedikit lebih maju yaitu pondok pesantren atau madrasah. "Sekarang ini, orang bisa berwakaf itu hanya dengan seharga secangkir kopi, . 10.000, 15.000, 20.000 orang bisa berwakaf uang," ucapnya.

"Kalau Pak Bupati punya warga 1 juta, berwakaf 10.000 satu orang satu tahun sekali saja. Dalam setahun, saya kira dampaknya sangat besar. Manfaatnya bukan hanya pada uangnya tapi juga literasi, gaya hidup yang kita perubah terhadap anak-anak kita itu,: katanya. "Kita jangan berpikir bahwa orang miskin tidak bisa berwakaf, petani tidak bisa berwakaf," sambungnya.

"Bila Pak Bupati mengajak warganya untuk berwakaf, akan menjadi legacy jangka panjang dan akan menjadi amal jariah dan dikenang sepanjang masa. Dan ke depan saya kira kita bisa bersinergi, bisa berkolaborasi dengan Badan Wakaf Indonesia, dengan Kementerian Agama untuk menggalakkan gerakan Indonesia Berwakaf ini," ungkapnya.

"Insya Allah dalam waktu dekat, kami sedang merencanakan untuk melaunching gerakan Indonesia Berwakaf di istana negara oleh Bapak Presiden," kata Kamaruddin.

Selain Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Ketua Umum ICMI Arif Satria, hadir Kepala BRMP Kementerian Pertanian, Fajry Djufry, Staf Khusus Menag Sutomo, dan Kabag TU Kanwil Kemenag Jawa Barat, M. Ali Abdul Latief.

(aww)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |