loading...
Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah perayaan Iduladha. Dalam Islam, semua jenis puasa sunnah diharamkan di waktu-waktu tersebut. Baik puasa Senin-Kamis, puasa Daud atau puasa qadha serta puasa sunnah lainnya. Foto ilustrasi/ist
Pada Hari Tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah), umat Islam dilarang berpuasa? Mengapa demikian? Bagaimana penjelasan dan apa dalilnya? Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah perayaan Iduladha . Dalam Islam, semua jenis puasa sunnah diharamkan di waktu-waktu tersebut. Baik puasa Senin-Kamis, puasa Daud atau puasa qadha serta puasa sunnah lainnya.
"Di hari ied sama hari-hari Tasyrik, tidak diizinkan dan tidak dibolehkan untuk berpuasa," ungkap Almarhum Syekh Ali Jabar yang dikutip dari kanal Youtube Islam Terkini.
Kenapa dilarang? Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, " Hari Tasyrik (adalah) hari makan, hari minum, dan hari diisi dengan zikir kepada Allah SWT."
Dalil-dalilnya terlarangnya puasa di Hari Tasyrik :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari puasa pada dua hari: Idul fitri dan Idul Adha.” (HR. Muslim)
Kemudian Aisyah radhiyallahu'anha dan Ibnu Umar radhiyallahu'anhu, "Tidak ada keringanan yang membolehkan puasa pada hari-hari Tasyrik kecuali bagi orang yang tidak mempunyai hewan hadyu (hewan yang disembelih karena melakukan haji tamattu atau qiron." (HR Bukhari)
Abdullah bin Amr radhiyallahu'anhu berkata kepada putranya pada hari-hari tasyrik," Makanlah. Sesungguhnya hari-hari ini merupakan hari di mana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyuruh kita agar berbuka dan melarang kita berpuasa," (HR Abu Dawud. Al Albani menyatakan hadis ini shahih).
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!