Menag Promosikan Konsep Religious Diplomacy di Forum Internasional Singapura

7 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjadi pembicara di International Conference on Cohesive Societies (ICCS) 2025 di Singapura. Nasaruddin mempromosikan diplomasi keagamaan atau religious diplomacy dalam forum tersebut.

Nasaruddin awalnya membahas konsep Pancasila. Dia mengatakan Pancasila bisa menjadi model kerukunan dunia.

"Pancasila menawarkan konsep yang rasional untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa dan role model kerukunan dunia," ujar Menag Nasaruddin seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan Pancasila lahir dari konsensus pendiri bangsa. Dia menyebut Pancasila menjadi pemersatu dalam keberagaman.

"Kita bersyukur Indonesia adalah negara yang majemuk dan memiliki keberagaman suku, budaya, adat istiadat, bahasa," kata Nasaruddin.

Dia lalu membahas prinsip unity in diversity di Indonesia. Dia menyebut konsep tersebut bukan hanya slogan di Indonesia.

"Kita menjadi contoh, yaitu prinsip bersatu dalam perbedaan atau sering dikenal dengan istilah unity in diversity, adalah berbeda-beda tetapi satu juga," ucapnya.

Nasaruddin kemudian mempromosikan religious diplomacy. Dia mengatakan pendekatan berbasis agama lebih mampu menjangkau nilai-nilai kemanusiaan universal karena tak terbatas pada kepentingan politik.

"Kami terus mempromosikan apa yang disebut sebagai diplomasi agama, religious diplomacy. Bahasa agama mampu menembus batas keyakinan karena, bagi kami, kemanusiaan itu satu. Tidak ada yang lain," ujarnya.

Dia menyebut pendekatan berbasis agama lebih inklusif. Dia mengatakan hal itu membuat pendekatan berbasis agama lebih menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.

"Deklarasi Istiqlal mencerminkan keselarasan antara nilai-nilai agama, Bhinneka Tunggal Ika dan falsafah kebangsaan Indonesia. Bahkan Vatikan memberi kontribusi dengan menambahkan unsur Pancasila dalam naskah deklarasi. Deklarasi Istiqlal merupakan respons terhadap dua krisis besar dunia, yakni dehumanisasi dan perubahan iklim dunia," ujarnya.

Tonton juga "Menag soal Isu Kuota Haji RI Dipotong 50%: Saya Tak Pernah Dengar" di sini:

(haf/whn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |