Kesaksian Warga Lihat Waria-PSK di Tembok Pembatas Rel Jatinegara yang Bolong

7 hours ago 1

Jakarta -

Kemunculan lubang-lubang pada tembok pembatas rel kereta di dekat Stasiun Jatinegara tengah menjadi perbincangan. Apalagi, setelah muncul dugaan adanya praktik prostitusi.

Beberapa warga di sekitar lokasi pun tidak menampik jika dugaan praktik prostitusi itu ada. Seperti Anwar, yang mengaku sempat juga mendengar kabar ada praktik prostitusi di sana.

"Infonya begitu," kata Anwar saat ditemui di lokasi, Sabtu (28/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar kerap melihat waria yang bekerja sebagai pengamen berkumpul di dekat lokasi. Para waria yang pernah dilihat Anwar, suka duduk hingga berdiri di balik pepohonan di sana.

"Cuma setau saya itu banyaknya mah banci, suka pada ngamen duduk-duduk di situ. Kalo cewe mangkal kurang tau juga saya pastinya. Kalo banci dari dulu dah, banci kan bukan perempuan bener ya," ungkap Anwar.

"Jumlahnya mah nggak tahu saya, tapi saya pas lewat pernah lihat emang ada beberapa. Kadang-kadang ngemper di pinggir, kadang di balik pohon tiba-tiba nongol, ngamen mereka," tuturnya.

Tak hanya Anwar, ada juga Nyoto yang mengaku menyaksikan ada pekerja seks komersial (PSK) yang menjajakan diri di dekat tembokpembatas rel yang berlubang. Dia juga sempat melihat langsung aktivitas tawar menawar yang dilakukan PSK dengan calon pelanggannya.

"Iya suka ada juga (kegiatan prostitusi), malem doang tapi. Iya, cewek duduk, kupu-kupu malam gitu, suka ada juga motor yang berenti, nawar. Pernah beberapa kali (lihat tawar menawar). Ngelakuin di sini sih kurang tau saya," ujar Nyoto.

Sebelumnya, salah seorang pedagang di sekitar lokasi, Ahmad (39) mengatakan masih ada yang berbuat prostitusi di balik tembok yang dilubangi itu. Tembok sebelumnya dilubangi namun sudah ditutup.

"Masih ada yang berbuat begitu, kaya prostitusi. Padahal temboknya sudah ditutup, tapi masih ada yang manjat atau bolongin tembok lagi," kata Ahmad (39) di Stasiun Jatinegara, dilansir Antara, Kamis (26/6).

Ahmad menyebut, praktik prostitusi mulai berkurang semenjak tembok ditutup dan petugas sering melakukan patroli saat malam hingga dini hari. Tembok telah ditututup menggunakan besi agar tak ada lagi warga yang lewat.

"Iya, masih ada, tapi memang tidak seperti dulu. Sekarang petugas sering patroli, dan sebagian tembok pembatas rel juga sudah ditutup," ujar Ahmad.

Tembok pembatas tersebut dijebol warga untuk jalur penyeberangan ilegal. Sejak tembok ditutup PT Kereta Api Indonesia (KAI), warga yang menyeberang rel secara ilegal semakin berkurang.

(dek/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |