KADIN Puji Paradigma Baru Kementrans Kembangkan Kawasan Transmigrasi

20 hours ago 4

Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mengapresiasi langkah Kementerian Transmigrasi yang membawa paradigma baru dalam pembangunan kawasan transmigrasi. Paradigma ini dinilai tidak hanya sekadar memindahkan penduduk, tetapi juga menciptakan sumber-sumber perekonomian baru.

"Kami mengapresiasi transformasi transmigrasi ke arah yang lebih baik. Selain memindahkan manusia, tujuan transmigrasi adalah memberikan dampak positif terhadap pembangunan ekonomi di daerah tujuan," ujar Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Pengembangan Infrastruktur Strategis, Pembangunan Perdesaan, dan Transmigrasi, Thomas Jusman dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).

Hal ini disampaikannya dalam International Conference On Infrastructure(ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas menegaskan program transmigrasi harus dapat membantu mengurangi tekanan pada sumber daya alam di daerah asal, meningkatkan produktivitas di daerah tujuan, serta mendorong pemerataan pembangunan agar tidak terjadi ketimpangan.

Adapun saat ini, Pemerintah Indonesia telah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%, penurunan ketimpangan (gini ratio) menjadi 0,36, dan peningkatan investasi hingga 28% dari PDB.

Sementara itu program transmigrasi menargetkan 65,9% desa di 45 kawasan transmigrasi menjadi desa maju dan mandiri. Selain itu, pendapatan per kapita di kawasan transmigrasi diharapkan meningkat hingga 20,02%, serta 55% kegiatan pembangunan di kawasan tersebut didukung oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha. Seluruh target ini ditetapkan hingga tahun 2029.

Dalam rangka mendukung target pembangunan nasional, KADIN berharap dapat menjadi katalisator investasi dengan menghubungkan investor dan proyek-proyek strategis, termasuk pengembangan kawasan industri hijau.

"Kami juga berharap dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan swasta sebagai eksekutor pelaksanaan proyek sretegis dengan mendorong keterlibatan swasta pendanaan proyek strategis," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Transmigrasi Velix V. Wanggai menegaskan kawasan transmigrasi tidak dapat berdiri sendiri dan setiap wilayah transmigrasi memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga dibutuhkan sinergitas.

"Membangun ekosistem Kawasan itu pasti membutuhkan banyak pihak terlibat, baik dari sisi Kementerian maupun dari pelaku usaha. Tinggal bagaimana kita memadukan semua ini dan kemudian bisa menjadi mitra dari Kementerian Transmigrasi," paparnya.

Kedepan, transmigrasi akan menjadi strategi pembangunan kewilayahan yang komprehensif, yang mengintegrasi dalam tiga dimensi vital. Hal ini meliputi, penguatan sumber daya manusia unggul, produktivitas berbasis teknologi, penciptaan ekosistem berbasis komunal.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |