Israel-Iran Saling Serang, Fraksi Golkar: Memperburuk Ketegangan Geopolitik Global

19 hours ago 3

loading...

Asap mengepul dari bangunan yang rusak akibat serangan Israel, di Teheran, Iran, Jumat (13/6/2025). Foto: Iran International

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Muhammad Sarmuji menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas eskalasi terbaru konflik di Timur Tengah antara Israel dengan Iran yang makin membahayakan stabilitas kawasan dan perdamaian global. Ketegangan memuncak setelah serangan udara Israel menewaskan dua ilmuwan nuklir Iran dan melukai penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan lebih dari 100 drone yang menyasar wilayah Israel, dalam salah satu respons militer paling terbuka sejak lama antara kedua negara. “Serangan timbal balik antara Israel dan Iran ini bukan hanya mengancam kawasan Timur Tengah, tetapi juga memperburuk ketegangan geopolitik global yang sudah rapuh akibat berbagai konflik yang sedang berlangsung,” ujar Sarmuji dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/6/2025).

Dia menuturkan, dunia saat ini sedang berada di persimpangan berbahaya, karena diplomasi kerap kalah oleh logika kekerasan dan kekuatan militer. Sarmuji menilai tindakan Israel dan balasan Iran menunjukkan kegagalan komunitas internasional dalam meredam konflik sebelum terlambat.

“Peristiwa ini menambah pelik situasi global, di tengah ketegangan yang belum usai di Ukraina, Gaza, serta dinamika di Laut China Selatan. Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi, mesti terus bersuara tegas,” ujarnya.

Baca juga: Perang Pecah, Israel Bombardir Rumah Pejabat Militer dan Politik Iran

Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu mendesak Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran diplomatiknya di kancah internasional, khususnya menyerukan semua pihak yang terlibat konflik untuk menahan diri dan mengutamakan jalur perundingan. “Indonesia harus menyerukan kepada semua pihak yang bertikai, baik Israel maupun Iran, untuk segera menghentikan eskalasi militer dan menyelesaikan permasalahan di meja perundingan, bukan lewat kekerasan atau perang yang hanya menyisakan kehancuran,” tuturnya.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |